Ketika berbicara mengenai kuliner legendaris di Surabaya, nama Bakso Ketabang Kali seringkali muncul sebagai salah satu ikon kuliner yang wajib dicicipi. Terletak di kawasan yang bersejarah, warung bakso ini bukan sekadar tempat makan biasa, melainkan sebuah institusi yang telah melayani pelanggan dari berbagai generasi. Keberadaannya yang sudah melegenda membuat lokasinya selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan yang mencari keaslian rasa Surabaya.
Popularitas Bakso Ketabang Kali dibangun dari resep turun-temurun yang dijaga ketat. Ciri khas utama yang membedakannya dari bakso lain adalah kekenyalan baksonya yang sempurna dan kuahnya yang kaya kaldu. Kuah beningnya terlihat sederhana, namun setelah diseruput, Anda akan merasakan kedalaman rasa umami yang berasal dari rebusan tulang dan daging pilihan selama berjam-jam. Ini adalah kunci mengapa banyak orang rela mengantre demi semangkuk kehangatan dari warung ini.
Kelezatan otentik dalam setiap suapan.
Apa yang membuat Bakso Ketabang Kali begitu dicintai? Jawabannya terletak pada konsistensi kualitas dan pilihan pelengkap yang disajikan. Selain bakso urat yang padat, pengunjung biasanya menikmati kombinasi dengan tahu pong yang empuk, mie kuning yang kenyal, dan tentunya, taburan bawang goreng yang harum. Sensasi saat kuah panas berpadu dengan sambal pedas khas warung tersebut benar-benar membangkitkan selera.
Warung ini seringkali menjadi titik temu nostalgia. Banyak pengunjung bercerita bagaimana mereka pertama kali diperkenalkan dengan bakso ini oleh orang tua atau kakek-nenek mereka. Pengalaman makan di sini biasanya dilakukan dengan cara tradisional: menikmati semangkuk bakso sambil duduk lesehan atau di bangku kayu sederhana, jauh dari kemewahan, namun kaya akan rasa otentik. Mereka mempertahankan cara penyajian yang sederhana namun berfokus total pada cita rasa utama.
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat mengunjungi Bakso Ketabang Kali, ada beberapa trik yang bisa Anda coba. Pertama, datanglah di luar jam makan siang puncak (sekitar pukul 11.00 - 13.00) untuk menghindari antrean terpanjang, meskipun mengantre sejenak adalah bagian dari ritual. Kedua, jangan ragu untuk memesan dengan variasi isian yang lengkap. Tambahkan porsi tetelan atau kulit jika tersedia untuk menambah tekstur.
Ketiga, dan ini yang paling penting bagi pecinta pedas, minta sedikit sambal terlebih dahulu untuk dicampurkan ke dalam kuah. Kuahnya yang cenderung gurih manis akan seimbang dengan pedasnya sambal. Jika Anda menyukai rasa yang lebih tajam, minta sedikit perasan jeruk limau. Perpaduan gurih, pedas, asam, dan kenyal dari bakso ini menciptakan harmoni rasa yang sulit ditemukan di tempat lain. Pengalaman kuliner di sini bukan hanya soal makan, tetapi juga tentang menghargai warisan rasa yang terus hidup di jantung kota Surabaya. Bakso Ketabang Kali benar-benar sebuah penjelajahan rasa yang tak lekang oleh waktu.