Aglonema, atau sering disebut Sri Rejeki, adalah primadona di dunia tanaman hias karena corak daunnya yang memukau. Namun, keindahan ini terkadang dibayangi oleh kerapuhan batangnya. Kejadian seperti **batang aglonema patah** adalah mimpi buruk bagi setiap kolektor. Patah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kesalahan saat memindahkan tanaman, tertabrak, hingga tekanan berat daun yang terlalu besar.
Ketika batang aglonema patah, panik adalah respons pertama yang wajar. Namun, jangan terburu-buru membuang tanaman tersebut! Banyak kasus patah batang yang masih bisa diselamatkan, bahkan menghasilkan dua tanaman baru dari satu kejadian yang merugikan. Kunci keberhasilan adalah kecepatan tindakan dan metode perbaikan yang tepat.
Batang aglonema umumnya tidak sekeras tanaman berkayu. Mereka memiliki struktur yang lebih lunak dan kandungan air yang tinggi, menjadikannya rentan terhadap benturan fisik. Selain itu, ada beberapa faktor predisposisi:
Jika Anda menemukan batang aglonema patah, segera lakukan evaluasi kerusakan. Penanganan yang cepat menentukan apakah tanaman akan mati atau justru beregenerasi.
Periksa seberapa parah kerusakannya:
Jika batang benar-benar terpisah, anggaplah ini adalah kesempatan untuk perbanyakan. Bagian atas tanaman yang membawa daun kini menjadi stek.
Setelah dipotong, biarkan kedua potongan mengering di tempat teduh selama beberapa jam (proses *callousing*). Tujuannya adalah menutup luka agar tidak mudah busuk saat ditanam kembali.
Stek yang memiliki beberapa ruas daun bisa langsung ditanam di media yang sangat porous (campuran sekam bakar, cocopeat, dan sedikit tanah). Pastikan bagian bawah stek tertanam cukup dalam agar stabil. Tempatkan di area dengan cahaya tidak langsung yang terang.
Jika batang induk masih memiliki akar yang kuat, ia mungkin akan menumbuhkan tunas baru dari pangkalnya. Jaga kelembaban media dan pastikan tidak ada genangan air. Area bekas patahan harus dibiarkan mengering dan diamati tanda-tanda pembusukan.
Untuk batang yang hanya bengkok atau retak, tujuannya adalah memberikan dukungan struktural sampai jaringan tanaman menyembuhkan dirinya sendiri (meskipun tidak akan kembali lurus sempurna).
Perawatan setelah insiden sangat krusial untuk memastikan pemulihan. Aglonema yang stres akibat patah batang lebih rentan terhadap penyakit.
Hindari Pemupukan: Jangan berikan pupuk dalam 4-6 minggu pertama. Tanaman harus fokus pada penyembuhan, bukan pertumbuhan baru. Pupuk justru bisa memicu pembusukan jika jaringan luka belum menutup sempurna.
Pengaturan Cahaya dan Kelembaban: Pindahkan tanaman ke lokasi yang lebih teduh untuk sementara waktu. Cahaya matahari langsung yang intens dapat menyebabkan tanaman dehidrasi lebih cepat karena stres. Jaga kelembaban udara, namun jangan sampai media terlalu basah.
Pengawasan Pembusukan: Periksa bagian yang patah setiap hari. Jika Anda melihat area tersebut menjadi lembek, menghitam, atau berbau tidak sedap, berarti pembusukan telah terjadi. Jika ini terjadi pada stek, segera potong ulang di bagian yang sehat dan ulangi proses pengeringan. Jika terjadi pada batang induk, mungkin harus dilakukan pemotongan hingga ke bagian yang sehat dan memperlakukannya sebagai sisa tunggul.
Mengatasi **batang aglonema patah** memang memerlukan kesabaran. Dengan teknik yang tepat, tanaman Anda memiliki peluang besar untuk pulih dan bahkan berkembang biak. Ingat, patah adalah titik awal baru bagi Aglonema Anda.