Cara Mengumandangkan Azan yang Benar

Pengantar: Pentingnya Azan

Azan adalah seruan atau pemberitahuan yang dilakukan umat Islam untuk memanggil Muslim agar melaksanakan salat fardu. Azan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam syariat Islam, menandai dimulainya waktu salat dan menjadi simbol keesaan Allah SWT yang dikumandangkan di berbagai penjuru dunia. Mengumandangkan azan membutuhkan pemahaman yang benar mengenai lafal, urutan, dan adab yang menyertainya.

Meskipun terlihat sederhana, tata cara azan memiliki aturan yang harus dipatuhi agar sah secara syariat. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah mengenai cara azan yang sesuai dengan sunnah.

Ilustrasi Muazin Mengumandangkan Azan A

Ilustrasi simbol seruan ibadah

Lafal dan Urutan Bacaan Azan

Teks azan terdiri dari serangkaian kalimat yang diulang-ulang dengan lafal yang baku. Muazin (orang yang mengumandangkan azan) disunnahkan untuk berdiri menghadap kiblat, namun, saat mengucapkan "Hayya 'alas-sholah" dan "Hayya 'alal-falah", muazin harus menoleh ke kanan dan ke kiri secara bergantian.

Allahu Akbar, Allahu Akbar
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Asyhadu an laa ilaaha illallaah (2x)
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2x)
Hayya 'alash sholaah (2x)
Hayya 'alal falah (2x)
Allahu Akbar, Allahu Akbar (2x)
Laa ilaaha illallaah (1x)

Perlu diperhatikan bahwa pada azan Subuh, ada tambahan lafal setelah Hayya 'alal falah, yaitu:

Ash-sholaatu khairum minan nauum (2x)

Adab dan Tata Cara Pelaksanaan Azan

Selain menghafal lafal, adab saat mengumandangkan azan juga sangat ditekankan dalam Islam. Muazin yang baik harus memenuhi beberapa syarat berikut:

Perbedaan Azan Subuh

Seperti yang disebutkan sebelumnya, azan Subuh memiliki kekhususan. Penambahan lafal "Ash-sholaatu khairum minan nauum" (Salat itu lebih baik daripada tidur) diucapkan dua kali setelah panggilan falah. Ini adalah pembeda utama yang menunjukkan keistimewaan salat Subuh di pagi hari.

Iqamah Setelah Azan

Setelah azan, dilakukan iqamah, yaitu panggilan kedua yang menandakan bahwa salat berjamaah akan segera dimulai. Iqamah diucapkan lebih cepat daripada azan dan lafalnya sedikit berbeda.

Lafal Iqamah:
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Asyhadu an laa ilaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Hayya 'alash sholaah
Hayya 'alal falah
Qad qomatish sholaah, Qad qomatish sholaah (Diucapkan dua kali)
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Laa ilaaha illallaah

Perbedaan utama iqamah dengan azan adalah adanya tambahan lafal "Qad qomatish sholaah" yang berarti "Salat telah didirikan," yang diucapkan dua kali. Iqamah juga tidak memerlukan jeda panjang dan tidak perlu menoleh ke kanan atau kiri.

Keutamaan Menjadi Muazin

Menjadi muazin adalah sebuah kehormatan besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa muazin akan diampuni dosanya sejauh jangkauan suaranya, dan ia akan menjadi saksi bagi orang lain pada Hari Kiamat. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang ingin mempelajari cara azan, niatkanlah untuk menjadi jalan pembuka ibadah bagi umat Islam lainnya. Mengumandangkan azan dengan suara yang merdu dan lafal yang tepat adalah bentuk penghormatan kepada syiar Islam.

🏠 Homepage