Ilustrasi Aglaonema dengan warna cerah.
Aglaonema, yang sering dijuluki sebagai 'Sri Rejeki' atau 'Chinese Evergreen', adalah salah satu tanaman hias daun yang paling populer di Indonesia. Daya tariknya terletak pada variasi warna dan pola daunnya yang memukau, mulai dari merah menyala, pink cerah, hingga perpaduan hijau keperakan. Membudidayakan Aglaonema agar tumbuh subur dan warnanya maksimal bukanlah hal yang sulit, asalkan Anda memahami kebutuhan dasarnya.
Media tanam adalah kunci utama keberhasilan budidaya Aglaonema. Tanaman ini sangat rentan terhadap media yang terlalu padat atau menahan terlalu banyak air, yang dapat menyebabkan busuk akar. Cara membudidayakan Aglaonema harus dimulai dengan menciptakan media yang gembur, porous, dan memiliki drainase yang baik.
Komposisi Media Ideal:
Pastikan perbandingan media membuat media terasa ringan saat dipegang. Media yang terlalu berat akan menghambat pernapasan akar.
Banyak pemula melakukan kesalahan fatal dalam hal pencahayaan. Meskipun Aglaonema dikenal sebagai tanaman toleran naungan, Aglaonema jenis variegata (berwarna cerah seperti merah, pink, atau putih) justru memerlukan cahaya yang cukup untuk mempertahankan intensitas warnanya.
Penyiraman berlebihan adalah penyebab kematian tanaman hias tropis paling umum. Aglaonema lebih suka sedikit kering daripada terlalu basah.
Aturan Emas Penyiraman:
Pada musim hujan atau saat kelembaban udara tinggi, frekuensi penyiraman harus dikurangi secara signifikan.
Untuk memastikan Aglaonema tumbuh subur dan menampilkan warna terbaiknya, pemupukan rutin sangat penting. Pupuk berfungsi sebagai nutrisi mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman.
Meskipun Aglaonema relatif kuat, ia tetap rentan terhadap serangan hama seperti kutu putih (mealybugs) dan tungau (spider mites), terutama jika ditempatkan di area dengan sirkulasi udara buruk.
Jika ditemukan hama, segera isolasi tanaman tersebut. Bersihkan hama secara manual dengan kapas yang dicelupkan larutan alkohol lembut atau gunakan insektisida nabati seperti minyak nimba (neem oil). Pastikan sirkulasi udara di sekitar tanaman selalu baik untuk mencegah jamur dan busuk batang.
Repotting (memindahkan ke pot yang lebih besar) dilakukan ketika akar sudah mulai keluar dari lubang drainase atau jika media tanam sudah padat dan kehilangan strukturnya (biasanya setiap 1-2 tahun sekali). Saat repotting, gunakan media baru yang segar dan gembur.
Jika tanaman terlalu tinggi atau batangnya mulai gondrong, Anda bisa melakukan pemangkasan (propagasi stek batang) untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dari pangkal batang, sehingga Aglaonema akan tampak lebih rimbun dan bercabang.
Dengan memperhatikan faktor-faktor penting seperti media yang porous, pencahayaan yang tepat, dan penyiraman yang terkontrol, cara membudidayakan Aglaonema agar sehat dan mempesona akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan hasilnya memuaskan.