Panduan Lengkap: Cara Menjawab Adzan Subuh dengan Tepat

Adzan Subuh memiliki kekhususan tersendiri. Tidak hanya menjadi penanda waktu salat wajib fardhu yang memisahkan malam dan pagi, tetapi juga mengandung lafaz tambahan yang unik, yaitu "As-shalatu khairum minan naum" (Shalat itu lebih baik daripada tidur).

Menjawab adzan adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi setiap muslim yang mendengarnya. Tata cara menjawab adzan Subuh pada dasarnya sama dengan adzan waktu lainnya, namun terdapat sedikit penyesuaian pada bagian terakhir. Berikut adalah panduan rinci mengenai langkah-langkah yang benar.

Menyambut Panggilan Subuh Adzan Subuh

Lafaz Adzan dan Jawaban Umum

Ketika muadzin (orang yang mengumandangkan adzan) mengucapkan lafaz adzan, umat Islam dianjurkan untuk mengikuti lafaz tersebut dalam hati atau dengan suara lirih, kecuali pada bagian yang memiliki lafaz khusus.

Berikut adalah panduan jawaban untuk lafaz adzan yang standar:

Perlakuan Khusus Pada Adzan Subuh

Adzan Subuh memiliki tambahan lafaz yang tidak ada pada adzan Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Lafaz tambahan ini adalah:

"As-shalatu khairum minan naum" (Shalat itu lebih baik daripada tidur)

Pada bagian ini, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai cara menjawabnya:

1. Pendapat Mayoritas Ulama

Mayoritas ulama menganjurkan untuk menjawab lafaz tersebut dengan ucapan yang sama persis:

Pendapat ini didasarkan pada hadits umum yang menganjurkan menjawab adzan sesuai dengan lafaz yang diucapkan muadzin.

2. Pendapat Lain (Sunnah Nabi)

Sebagian ulama (berdasarkan riwayat dari Bilal bin Rabah) menyatakan bahwa ketika muadzin mengucapkan "As-shalatu khairum minan naum," maka yang disunnahkan untuk dijawab adalah:

Meskipun terdapat perbedaan, kedua cara ini sama-sama dianjurkan dan memiliki dasar yang kuat. Jika Anda ingin mengikuti pendapat yang lebih populer, ulangi lafaz yang sama adalah pilihan yang aman.

Penutup Adzan Subuh

Setelah muadzin mengucapkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar" yang kedua kalinya di akhir adzan (baik adzan biasa maupun Subuh), jawaban Anda adalah kembali seperti jawaban umum:

Doa Setelah Adzan (Sama untuk Semua Waktu)

Setelah adzan selesai, baik Subuh maupun waktu lainnya, kita dianjurkan untuk membaca doa khusus setelah adzan. Doa ini sangat mustajab, terutama bila dibaca setelah adzan Subuh, mengingat kemuliaan waktu tersebut.

Bacaan Doa Setelah Adzan:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Allaahumma Rabb haadzihid da'watit taammah, wash-sholaatil qaa’imah, aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqaamam mahmuudal ladzii wa’adtah.

Artinya: Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna dan salat yang didirikan. Berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan tertinggi di surga) dan fadhilah (keutamaan), dan bangkitkanlah beliau di tempat terpuji (syafaat) yang telah Engkau janjikan kepadanya.

Keutamaan Menjawab Adzan Subuh

Keutamaan menjawab adzan berlaku untuk semua waktu, termasuk Subuh. Namun, bangun untuk menunaikan Subuh adalah ujian keimanan yang nyata. Dengan menjawab adzan, kita menegaskan komitmen kita untuk meninggalkan kenikmatan tidur demi ketaatan kepada Allah SWT.

Salah satu hadits populer menyebutkan bahwa orang yang menjawab adzan dengan ikhlas akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Menjawab adzan Subuh, khususnya, menunjukkan kesungguhan seorang hamba dalam memulai hari dengan ibadah sebelum disibukkan oleh urusan duniawi.

Oleh karena itu, ketika mendengar lantunan adzan Subuh dari masjid, segera tinggalkan aktivitas sejenak, ikuti lafaz adzan dengan khusyuk, dan tutup dengan doa setelah adzan. Ini adalah langkah awal yang penuh berkah dalam menjalani hari.

🏠 Homepage