Panduan Lengkap Cara Menyolatkan Jenazah (Sholat Jenazah)

Simbol Salat Jenazah Ilustrasi sederhana menggambarkan posisi orang yang sedang melakukan salat jenazah, dengan fokus pada barisan jemaah di belakang imam. Imam Jenazah (Depan) Barisan Salat Jenazah

Salat jenazah adalah salah satu kewajiban kolektif (fardhu kifayah) dalam Islam yang harus dilaksanakan bagi setiap muslim yang meninggal dunia. Salat ini memiliki tata cara yang unik, berbeda dengan salat fardhu lima waktu, karena tidak ada rukuk maupun sujud di dalamnya. Kehadiran kita untuk melaksanakan salat ini adalah bentuk penghormatan terakhir dan doa memohonkan ampunan bagi almarhum/almarhumah.

Catatan Penting: Salat jenazah dilakukan dengan berdiri (kecuali ada uzur syar'i) dan melibatkan empat kali takbir.

Syarat Sah Salat Jenazah

Sebelum memulai pelaksanaan, pastikan beberapa syarat ini terpenuhi:

Tata Cara Pelaksanaan Salat Jenazah

Salat jenazah dilakukan dalam barisan (shaf) di mana imam berdiri tepat di depan bagian kepala jenazah laki-laki, atau di tengah jenazah perempuan. Makmum berbaris di belakang imam. Jumlah barisan makmum sebaiknya ganjil (tiga atau lebih) untuk mendapatkan keutamaan yang lebih besar.

Langkah-langkah Praktis:

  1. Niat: Imam dan makmum berniat dalam hati, misalnya: "Saya berniat salat jenazah karena Allah Ta'ala, mengikuti imam, atas jenazah ini."
  2. Takbir Pertama (Takbiratul Ihram): Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan melipatkannya di dada (seperti salat biasa).
  3. Membaca Doa Iftitah: Setelah takbir pertama, imam dan makmum membaca doa iftitah (disunnahkan membaca yang panjang) atau doa iftitah yang standar.
  4. Takbir Kedua: Mengucapkan "Allahu Akbar" tanpa mengangkat tangan (atau mengangkat namun tidak melipatkannya).
  5. Membaca Shalawat Nabi: Setelah takbir kedua, dibacakan Shalawat Ibrahimiyah (seperti yang dibaca dalam salat biasa).
  6. Takbir Ketiga: Mengucapkan "Allahu Akbar" tanpa mengangkat tangan.
  7. Membaca Doa Khusus untuk Jenazah: Ini adalah inti dari salat jenazah. Doa yang dibaca berbeda tergantung apakah jenazah adalah laki-laki, perempuan, anak-anak, atau bayi.
    • Untuk Jenazah Laki-laki Dewasa:

      اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِهَذَا الْمَيِّتِ (Allahummaghfirli hadzal mayyit)
      (Artinya: Ya Allah, ampunilah dosa laki-laki ini.)

    • Untuk Jenazah Perempuan Dewasa:

      اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِهَذِهِ الْمَيِّتَةِ (Allahummaghfirli hadzihil mayyitah)
      (Artinya: Ya Allah, ampunilah dosa perempuan ini.)

    Jika salat dilakukan untuk banyak jenazah, lafadz disesuaikan menjadi bentuk jamak.
  8. Takbir Keempat: Mengucapkan "Allahu Akbar" tanpa mengangkat tangan.
  9. Membaca Doa Setelah Takbir Keempat: Membaca doa penutup. Doa yang paling umum adalah memohon rahmat dan ketetapan bagi almarhum.
  10. Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri (seperti salat biasa) untuk mengakhiri salat.

Doa Setelah Takbir Keempat (Umum)

Setelah takbir keempat, dianjurkan membaca doa berikut ini sebelum salam:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
(Allahumma laa tahrimna ajrahu wa laa taftinna ba'dahu waghfir lanaa wa lahu.)
Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau mengharamkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau menjadikan kami fitnah setelah kepergiannya, dan ampunilah kami dan dia.

Salat jenazah harus dilakukan sesegera mungkin setelah semua persiapan (memandikan, mengafani, dan menyiapkan tempat) selesai. Ini adalah hak seorang muslim atas muslim lainnya, menunjukkan bahwa kewajiban kita bukan hanya saat ia hidup, tetapi juga dalam keadaan setelah meninggal dunia. Dengan memahami cara menyolatkan jenazah ini, kita telah menunaikan salah satu kewajiban sosial dan ibadah yang sangat penting dalam Islam.

🏠 Homepage