Aglaonema, atau yang sering dikenal sebagai Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias populer di Indonesia karena corak daunnya yang memukau. Selain keindahannya, banyak pecinta tanaman juga mendambakan Aglaonema mereka tumbuh rimbun dan cepat menghasilkan anakan (sampingan). Proses pembentukan anakan ini tidak hanya membuat tanaman terlihat lebih padat, tetapi juga membuka peluang untuk memperbanyak koleksi Anda.
Untuk mendorong Aglaonema cepat beranak, diperlukan kombinasi perawatan yang tepat, mulai dari pencahayaan, penyiraman, pemupukan, hingga penanganan media tanam. Berikut adalah panduan mendalam mengenai cara merawat Aglaonema agar hormon pertumbuhannya terstimulasi untuk menghasilkan tunas samping.
1. Pencahayaan Optimal: Kunci Pertumbuhan Vegetatif
Aglaonema adalah tanaman yang menyukai cahaya tidak langsung atau teduh. Namun, untuk memicu pembungaan atau pembentukan anakan, ia memerlukan energi yang cukup. Cahaya yang terlalu redup akan membuat tanaman fokus hanya pada pertumbuhan vertikal (batang utama) dan daunnya, bukan menyebar ke samping.
- Pencahayaan Tepat: Letakkan Aglaonema di lokasi yang mendapat sinar matahari pagi yang lembut (sekitar 2-3 jam) atau cahaya terang yang tersaring (misalnya di bawah naungan paranet atau dekat jendela).
- Rotasi Tanaman: Putar pot secara berkala (seminggu sekali). Hal ini memastikan semua sisi tanaman mendapat paparan cahaya yang merata, mendorong anakan tumbuh seragam di berbagai sisi batang.
2. Pemupukan Berkala dengan Formula Tepat
Anakan Aglaonema memerlukan nutrisi yang lebih kaya untuk memulai pertumbuhannya. Pupuk berfungsi sebagai "bahan bakar" utama untuk mempercepat pembelahan sel dan pembentukan tunas baru.
Fokus pada Nitrogen (N)
Saat ingin merangsang anakan, prioritaskan pupuk yang tinggi kandungan Nitrogennya (N). Nitrogen sangat vital untuk pertumbuhan vegetatif, yaitu daun dan batang.
- Pupuk Kimia: Gunakan pupuk NPK dengan rasio yang lebih tinggi N-nya, misalnya 20-10-10 atau sejenisnya. Berikan dosis sesuai anjuran produsen, namun pertimbangkan untuk memberikannya setiap 2-3 minggu sekali saat masa pertumbuhan aktif.
- Pupuk Organik Cair (POC): POC yang kaya unsur mikro dan makro sangat membantu kesehatan akar, yang secara tidak langsung mendukung produksi anakan. Aplikasi POC bisa dilakukan bersamaan dengan pupuk kimia atau selang-seling.
- Hormon Perangsang: Beberapa penghobi menambahkan sedikit hormon auksin atau zat pengatur tumbuh (ZPT) yang diformulasikan untuk merangsang perakaran atau tunas, namun ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi overdosis.
3. Pengelolaan Media Tanam yang Ideal
Media tanam yang padat dan menahan air terlalu lama dapat membuat akar kekurangan oksigen (anaerobik), yang justru menghambat pertumbuhan anakan. Aglaonema menyukai media yang porous dan cepat kering namun tetap lembap.
- Drainase Prima: Pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik.
- Komposisi Media: Campuran sekam bakar, kompos, dan sedikit tanah (jika perlu) dengan perbandingan 1:1:0.5 seringkali menjadi formula yang baik. Media yang gembur memudahkan anakan baru untuk menembus permukaan tanah.
4. Teknik "Pemangkasan" untuk Mendorong Anakan (Debudding)
Terkadang, Aglaonema menahan diri untuk beranak karena energi utamanya fokus pada pertumbuhan ujung batang (apikal). Jika tanaman Anda sudah cukup tinggi dan belum beranak, Anda bisa mencoba teknik ini.
Teknik ini melibatkan pemotongan atau penekanan pada titik tumbuh utama (pucuk). Ketika pucuk dipotong, tanaman akan melepaskan dominasi apikal tersebut, memaksa hormon pertumbuhan dialihkan ke tunas samping yang dorman di ketiak daun bawah.
- Tentukan batang mana yang akan "dipangkas" atau ditekan bagian ujungnya.
- Lakukan pemotongan sangat hati-hati atau tekan sedikit area buku batang yang berada di bawah daun teratas.
- Setelah teknik ini dilakukan, tingkatkan kelembapan dan intensitas pemupukan selama beberapa minggu ke depan untuk memicu munculnya anakan baru di pangkal batang.
Catatan: Teknik ini sebaiknya dilakukan hanya pada Aglaonema yang sudah cukup dewasa dan berbatang tebal.
5. Jaga Kelembapan dan Suhu Lingkungan
Aglaonema tropis membutuhkan lingkungan yang stabil. Fluktuasi suhu ekstrem dapat menyebabkan stres, dan stres akan menghentikan pembentukan anakan.
- Penyiraman Teratur: Siram hanya ketika media tanam mulai terasa kering saat disentuh sekitar 2-3 cm di bawah permukaan. Penyiraman yang konsisten (tanpa menggenang) menjaga metabolisme tanaman tetap tinggi.
- Kelembapan Udara: Aglaonema sangat menyukai kelembapan tinggi. Jika udara di sekitar Anda kering (misalnya karena AC), pertimbangkan untuk menempatkan nampan berisi kerikil dan air di dekat tanaman (jangan sampai pot terendam air) untuk menciptakan mikro-iklim yang lembap.
Dengan menerapkan kombinasi perawatan yang fokus pada nutrisi tinggi Nitrogen, pencahayaan yang memadai, dan media tanam yang sehat, Aglaonema Anda akan merespons dengan menghasilkan anakan baru secara lebih cepat dan efektif.