Mengajukan pinjaman online (Pinjol) seringkali menjadi solusi cepat saat kebutuhan dana mendesak. Namun, kenyataannya tidak semua aplikasi akan langsung memberikan persetujuan. Proses verifikasi yang ketat membuat banyak pemohon kecewa karena pengajuan ditolak. Agar peluang Anda untuk di-ACC (Approved/Disetujui) semakin besar, ada beberapa langkah strategis yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan seksama.
Ilustrasi kemudahan verifikasi data.
1. Pastikan Kelengkapan dan Keakuratan Data
Langkah pertama dan paling mendasar adalah memastikan semua data yang Anda masukkan saat pendaftaran benar-benar akurat dan lengkap. Pinjol modern sangat mengandalkan sistem digital untuk memverifikasi identitas. Kesalahan kecil dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, atau tanggal lahir dapat langsung memicu penolakan otomatis.
Siapkan dokumen pendukung seperti KTP, NPWP (jika diperlukan), dan slip gaji atau bukti penghasilan lainnya. Pastikan foto KTP yang Anda unggah jelas, tidak buram, dan masih berlaku.
2. Periksa Skor Kredit Anda (BI Checking / SLIK OJK)
Ini adalah faktor penentu terbesar dalam persetujuan pinjaman. Institusi keuangan akan memeriksa riwayat kredit Anda melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK (dulunya BI Checking). Jika Anda memiliki riwayat kredit macet, menunggak cicilan kartu kredit, atau gagal bayar di pinjaman lain, kecil kemungkinannya pinjol akan menyetujui aplikasi Anda.
Jika riwayat kredit Anda kurang baik, fokuslah pada pelunasan tunggakan yang ada terlebih dahulu. Pinjol yang legal cenderung lebih ketat dalam memilah nasabah dengan riwayat kredit bermasalah.
3. Pastikan Ponsel dan Akun Anda Terverifikasi dengan Baik
Pinjaman online sangat bergantung pada verifikasi digital. Pastikan:
- Nomor telepon yang didaftarkan aktif dan mudah dihubungi.
- Alamat email Anda aktif dan sering digunakan.
- Anda memberikan izin akses yang diperlukan aplikasi (seperti lokasi dan daftar kontak, meskipun ini perlu dipertimbangkan dari sisi privasi).
Beberapa pinjol melakukan pengecekan melalui panggilan telepon atau bahkan kunjungan virtual. Jika nomor Anda tidak aktif atau kontak darurat tidak dapat dihubungi, ini menjadi sinyal merah bagi pihak pemberi pinjaman.
4. Sesuaikan Jumlah Pinjaman dengan Kapasitas Penghasilan
Jangan mengajukan pinjaman dalam jumlah yang terlalu besar jika penghasilan Anda tergolong menengah ke bawah atau baru sedikit transaksi keuangan digital yang tercatat. Pemberi pinjaman akan menganalisis rasio Debt Service to Income (DSTI). Jika cicilan bulanan yang harus Anda bayar melebihi 30-40% dari total penghasilan bersih bulanan Anda, risiko penolakan sangat tinggi.
Saran terbaik: Ajukan jumlah pinjaman yang realistis dan pastikan Anda mampu membayarnya tanpa mengganggu kebutuhan pokok.
5. Gunakan Aplikasi Pinjol yang Legal dan Terdaftar OJK
Meskipun pinjol ilegal mungkin menawarkan kemudahan tanpa syarat yang rumit, risiko penolakan di tempat yang tepat sebenarnya lebih kecil jika Anda memenuhi kriteria dasar, karena mereka tunduk pada regulasi. Pinjol legal dan terdaftar OJK memiliki standar operasional yang jelas.
Pilihlah platform yang reputasinya baik dan telah lama beroperasi. Pengajuan berulang kali di banyak aplikasi dalam waktu singkat juga bisa dianggap sebagai indikasi keputusasaan finansial dan dapat menurunkan skor persetujuan Anda.
6. Keaktifan Akun Bank dan Transaksi
Pinjol akan meminta akses ke rekening bank Anda untuk memverifikasi arus kas. Jika rekening yang Anda gunakan jarang digunakan atau saldo rata-ratanya sangat minim, ini bisa dianggap sebagai kurangnya kemampuan finansial yang stabil. Cobalah untuk menjaga adanya aktivitas transaksi rutin (pemasukan dan pengeluaran) beberapa bulan sebelum mengajukan pinjaman.
Kesimpulan
Agar pinjaman online di ACC, kuncinya terletak pada transparansi, kredibilitas, dan kemampuan bayar. Pastikan data Anda 100% valid, riwayat kredit bersih, dan jumlah pinjaman sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Dengan persiapan matang, proses persetujuan akan berjalan jauh lebih lancar.