Mendengar lantunan adzan adalah momen penting bagi setiap Muslim. Adzan, seruan yang dikumandangkan lima kali sehari, berfungsi sebagai penanda waktu shalat dan sekaligus panggilan suci untuk meninggalkan kesibukan duniawi dan menghadap kepada Allah SWT. Namun, apakah setiap Muslim sudah mengetahui tata cara dan jawaban yang benar saat adzan dikumandangkan?
Menjawab adzan bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ. Ketika muadzin melafalkan "Allahu Akbar," maka sudah sepantasnya kita menghentikan aktivitas sejenak dan menirukan lafazh tersebut, kecuali pada bagian "Hayya 'ala shalaah" (marilah shalat) dan "Hayya 'alal falaah" (marilah menuju kejayaan).
Tata Cara Menjawab Adzan
Secara umum, jawaban yang dianjurkan adalah mengikuti lafazh yang diucapkan oleh muadzin. Berikut adalah panduan spesifiknya:
Saat Muadzin Mengucapkan: "Allahu Akbar, Allahu Akbar"
Jawaban Kita: "Allahu Akbar, Allahu Akbar"
Saat Muadzin Mengucapkan: "Asyhadu an laa ilaaha illallah"
Jawaban Kita: "Asyhadu an laa ilaaha illallah"
Saat Muadzin Mengucapkan: "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah"
Jawaban Kita: "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah"
Saat Muadzin Mengucapkan: "Hayya 'ala shalaah" (Marilah Shalat)
Jawaban Kita (yang paling utama): "Laa hawla wa laa quwwata illaa billah" (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Catatan: Sebagian ulama juga membolehkan menjawab "Laa shalaata illa biha" (Tidak ada shalat kecuali dengannya), namun jawaban yang lebih masyhur adalah yang pertama.
Saat Muadzin Mengucapkan: "Hayya 'alal falaah" (Marilah Menuju Kejayaan)
Jawaban Kita: "Laa hawla wa laa quwwata illaa billah"
Saat Muadzin Mengucapkan: "Allahu Akbar, Allahu Akbar"
Jawaban Kita: "Allahu Akbar, Allahu Akbar"
Saat Muadzin Mengucapkan: "Laa ilaaha illallah"
Jawaban Kita: "Laa ilaaha illallah"
Doa Setelah Adzan
Setelah adzan selesai dikumandangkan, terdapat sebuah doa khusus yang sangat dianjurkan untuk dibaca. Doa ini merupakan permohonan syafaat untuk Nabi Muhammad ﷺ dan permohonan keberkahan wasilah.
Doa setelah adzan adalah:
"Allahumma Rabbata Hadzihid Da’watit Tammah, wash-Shalata Al-Qaa’imah, Aati Muhammadanil Wasilah wal Fadhilah, wab’atshu Maqamam Mahmudil Ladzi Wa’adtah."
Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad kedudukan dan keutamaan (derajat yang tinggi di surga), dan bangkitkanlah dia pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya."
Mengucapkan doa ini didasarkan pada sabda Nabi ﷺ yang menjanjikan syafaat bagi siapa pun yang mengucapkannya setelah mendengar adzan. Ini adalah kesempatan emas untuk meraih pertolongan beliau di hari kiamat.
Pentingnya Menghentikan Aktivitas
Inti dari sunnah menjawab adzan adalah penghentian total dari urusan duniawi. Dalam banyak riwayat, jika seseorang sedang berbicara, ia diperintahkan untuk diam dan mendengarkan. Jika sedang membaca Al-Qur'an, ia harus berhenti sejenak. Apabila sedang bekerja, pekerjaan tersebut ditunda.
Mengapa hal ini penting? Karena adzan bukan sekadar pengumuman, melainkan sebuah interupsi sakral yang mengingatkan bahwa kewajiban utama seorang hamba adalah mengingat penciptanya. Mengabaikan adzan dengan terus melanjutkan pekerjaan tanpa jeda menunjukkan kurangnya prioritas terhadap panggilan ibadah.
Dengan memahami dan mengamalkan tata cara menjawab adzan secara benar, kita tidak hanya mengikuti tuntunan Nabi, tetapi juga menyegarkan kembali kesadaran spiritual kita, mempersiapkan hati dan pikiran untuk berdiri menghadap Ilahi dalam shalat wajib.