Adzan adalah seruan agung yang menandakan tibanya waktu salat. Setelah lantunan merdu muadzin mengalun, umat Islam dianjurkan untuk segera menghentikan segala aktivitas duniawi sejenak dan fokus pada panggilan Ilahi tersebut. Momen transisi antara adzan dan iqomah, atau lebih spesifik lagi, waktu sesudahnya, merupakan periode emas yang penuh berkah dan diyakini sebagai waktu mustajab untuk berdoa. Memahami apa yang harus dilakukan sebagai jawaban setelah adzan adalah kunci untuk memaksimalkan rahmat di saat itu.
Mengapa Momen Setelah Adzan Begitu Istimewa?
Setiap kalimat adzan memiliki makna mendalam. Ketika seorang Muslim mendengarkan dan meresponsnya dengan benar, ia sebenarnya sedang meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW. Keistimewaan waktu ini bersumber dari beberapa hadis sahih yang menjanjikan pengampunan dosa dan terkabulnya doa. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa doa yang dipanjatkan di antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak. Ini adalah anugerah besar yang seringkali terlewatkan dalam kesibukan harian.
Doa Khusus Setelah Adzan
Tata cara utama sebagai jawaban setelah adzan adalah mengucapkan doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Doa ini berfungsi sebagai pengakuan atas kebenaran seruan tersebut dan permohonan kepada Allah SWT untuk melimpahkan keutamaan waktu ini kepada kita.
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
*Allahumma Rabb hadzihid da’watit taammah, wash-sholaatil qaa’imah, aati Muhammadanil wasiilata wal fadhilah, wab’atshu maqaa man mahmuudal ladzii wa’adtah.*
Artinya: Ya Allah, Tuhan Pemilik seruan yang sempurna ini dan salat yang didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad ﷺ wasilah (kedudukan tertinggi di surga) dan fadhilah (keutamaan), serta bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.Mengucapkan doa ini dengan suara lirih atau dalam hati setelah muadzin selesai mengumandangkan adzan adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Doa ini secara spesifik memohon kedudukan tinggi untuk Nabi Muhammad ﷺ, dan sebagai balasan, kita berharap mendapatkan syafaat dan rahmat-Nya.
Tata Cara Respons Saat Adzan Berkumandang
Selain membaca doa setelah adzan, respons aktif saat adzan sedang berlangsung juga merupakan bagian penting dari etika seorang Muslim. Langkah-langkah yang dianjurkan adalah:
- Diam dan Menyambut: Hentikan segala pembicaraan atau aktivitas yang tidak mendesak ketika adzan dikumandangkan.
- Mengikuti Lafaz Adzan: Ucapkanlah lafaz yang sama dengan yang diucapkan muadzin, kecuali pada bagian "Hayya 'alash-shalah" (mari shalat) dan "Hayya 'alal falah" (mari menuju kemenangan), di mana kita menjawab dengan "Laa haula wa laa quwwata illaa billaah" (tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
- Membaca Shalawat: Setelah muadzin selesai, ucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ (misalnya, Allahumma shalli 'ala Muhammad).
- Membaca Doa Khusus: Kemudian, panjatkan doa yang telah disebutkan di atas.
Memanfaatkan Waktu Mustajab
Setelah menyelesaikan doa khusus adzan, waktu belum berakhir. Periode antara adzan dan iqomah adalah jendela terbuka untuk memohon apa pun hajat kita kepada Allah. Jangan sia-siakan kesempatan ini hanya dengan bersantai atau terburu-buru berdiri untuk shalat tanpa memohon.
Umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa pribadi mereka. Sampaikanlah harapan, penyesalan, permohonan ampunan, kesehatan, kemudahan rezeki, hingga keselamatan dunia dan akhirat. Mengapa harus bersungguh-sungguh dalam jawaban setelah adzan? Karena shalat yang akan didirikan adalah tiang agama, dan persiapan spiritual melalui doa di waktu mustajab ini akan menyempurnakan kekhusyukan kita saat memasuki ibadah wajib tersebut.
Menjaga tradisi merespons adzan secara syar'i, mulai dari mengikuti lafaznya hingga memanjatkan doa khusus dan doa pribadi, adalah bentuk penghormatan kita terhadap syiar Islam. Jadikan setiap adzan sebagai pengingat dan peluang emas untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.