Hewan babi (Sus scrofa domesticus) adalah salah satu mamalia ternak yang paling penting secara global. Meskipun sering kali dianggap remeh, keragaman jenis-jenis babi yang ada sangatlah luas, mulai dari spesies liar (babi hutan) hingga ribuan galur domestik yang dikembangbiakkan untuk tujuan spesifik, baik itu produksi daging, penelitian, maupun hewan peliharaan.
Secara umum, klasifikasi babi domestik sering didasarkan pada kegunaan utamanya, yaitu tipe pedaging (yang pertumbuhannya cepat dan menghasilkan daging berkualitas) dan tipe menunjukkan (yang dikembangbiakkan untuk tujuan pameran atau sebagai induk/pejantan unggul).
Di sektor peternakan modern, beberapa galur babi telah mendominasi pasar global karena efisiensi pertumbuhan dan kualitas karkasnya. Memahami jenis-jenis babi ini sangat krusial bagi peternak.
Berasal dari Inggris, Large White adalah salah satu ras babi yang paling populer di dunia. Ciri khasnya adalah warna putih bersih, telinga tegak, dan tubuh yang relatif panjang. Ras ini terkenal karena kemampuan reproduksinya yang baik dan ketahanannya yang cukup kuat terhadap berbagai kondisi lingkungan. Mereka sering digunakan sebagai galur induk karena sifatnya yang maternal.
Babi Landrace memiliki ciri fisik yang sangat mirip dengan Large White, namun perbedaan utamanya terletak pada telinga. Landrace memiliki telinga terkulai yang menutupi mata. Ras ini sangat dihargai karena menghasilkan daging tanpa lemak yang sangat baik dan pertumbuhannya yang cepat.
Duroc, yang berasal dari Amerika Serikat, mudah dikenali dari warna kulitnya yang merah kecokelatan. Duroc dikenal memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat dan kemampuan konversi pakan yang efisien. Daging dari Duroc sering kali memiliki kualitas marbling (lemak intramuskular) yang baik, menjadikannya favorit dalam produksi daging premium.
Hampshire adalah babi berwarna hitam dengan sabuk putih melingkari bahu dan kaki depannya. Ras ini sangat dihargai karena menghasilkan karkas yang sangat ramping dan merupakan sumber utama daging punggung (loin) di banyak negara. Mereka juga dikenal memiliki sifat yang tangguh.
Selain galur komersial internasional, terdapat juga jenis-jenis babi lokal yang memiliki peran penting dalam sistem peternakan tradisional atau memiliki karakteristik unik.
Di Indonesia, babi lokal sering kali merupakan hasil persilangan alami selama bertahun-tahun. Salah satu yang terkenal adalah "Babi Belang Tiga," yang memiliki tiga warna dominan (biasanya hitam, putih, dan cokelat/merah). Babi jenis ini sering dipelihara secara ekstensif dan memiliki adaptasi yang sangat baik terhadap iklim tropis, meski laju pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan galur impor.
Beberapa babi kuno, seperti Babi Mangalitsa dari Hungaria (dikenal karena bulunya yang keriting seperti domba) atau Babi Tamworth (berwarna merah keemasan), kini mulai mendapatkan perhatian kembali karena kualitas dagingnya yang unik dan cocok untuk industri makanan gourmet, meskipun populasinya lebih sedikit.
Pemilihan jenis-jenis babi yang akan dibudidayakan sangat bergantung pada tujuan peternakan. Apakah fokusnya pada:
Memahami perbedaan genetik dan karakteristik fisik dari setiap ras memastikan bahwa peternak dapat mengoptimalkan input pakan dan manajemen untuk mencapai hasil panen yang maksimal, sekaligus menjaga kesejahteraan hewan.