Surat ke-94 dalam Al-Qur'an, yaitu Surat Al-Insyirah, atau dikenal juga sebagai Surat Asy-Syarh (yang berarti 'kelapangan'), memiliki kedudukan istimewa di hati umat Islam. Nama surat ini diambil dari ayat pembukanya yang berbunyi: "Bukankah Kami telah meluaskan dadamu (Muhammad)?" Ayat ini adalah sebuah janji ilahi yang menenangkan, sebuah penegasan bahwa di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Memahami keutamaan surat ini sangat penting, terutama saat menghadapi tantangan hidup.
1. Penegasan Janji Allah: Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
Inti utama dari keutamaan Surat Alam Nasyrah terletak pada pengulangan frasa yang sangat memotivasi: "Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." (Fa innal 'usra yusra). Ayat ini diulang dua kali, yang menunjukkan penekanan kuat dari Allah SWT. Bagi Rasulullah SAW yang saat itu sedang menghadapi tekanan dakwah yang luar biasa, ayat ini berfungsi sebagai penopang spiritual. Bagi umatnya, ia menjadi jaminan bahwa tidak ada masalah yang dihadapi sendirian dan tidak ada kesukaran yang abadi. Keutamaan ini terletak pada efek psikologis dan spiritualnya yang menyejukkan jiwa yang sedang gelisah.
2. Penghapusan Kesulitan dan Pengangkatan Derajat
Selain janji kemudahan, surat ini juga mengingatkan Rasulullah SAW tentang pertolongan dan nikmat yang telah diberikan Allah sebelumnya, seperti kemudahan dalam menerima wahyu dan peluasan dada untuk memikul beban kenabian. Ketika Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk beribadah dan fokus kepada Tuhannya setelah urusan dunia selesai ("Fa-idza faraghta fan-shab"), hal ini menunjukkan bahwa setelah menyelesaikan tugas berat, fokus harus diarahkan kembali kepada ibadah yang merupakan sumber ketenangan sejati. Para ulama menafsirkan bahwa fokus total kepada Allah setelah menyelesaikan satu urusan adalah kunci untuk membuka pintu kemudahan berikutnya.
3. Keutamaan untuk Kelancaran Urusan Dunia dan Akhirat
Banyak riwayat dan amalan yang berkembang di kalangan umat Islam yang mengaitkan pembacaan rutin Surat Al-Insyirah dengan kemudahan dalam mencari rezeki dan melancarkan segala hajat. Meskipun dalil spesifik mengenai jumlah pembacaan untuk hajat tertentu seringkali bervariasi dalam tradisi lisan, landasan utamanya tetap pada keyakinan bahwa janji Allah dalam surat ini adalah benar. Ketika seorang Muslim membaca surat ini dengan khusyuk, ia sedang menancapkan keyakinan tauhid bahwa hanya Allah yang Maha Mampu menghilangkan kesulitan. Keutamaan ini bukan sekadar janji instan, melainkan pembentukan karakter yang sabar dan selalu berharap kepada Rabb-nya.
4. Pengingat akan Rahmat dan Pertolongan Ilahi
Surat Al-Insyirah adalah surat yang penuh dengan rahmat. Ayat pertama langsung memberikan penguatan mental kepada Nabi Muhammad SAW: "Bukankah Kami telah meluaskan dadamu?" Peluasan dada ini ditafsirkan sebagai penganugerahan kebijaksanaan, ketenangan hati, dan kesabaran yang luar biasa. Ini mengajarkan kita bahwa anugerah spiritual seringkali mendahului kemampuan kita menghadapi ujian. Ketika hati kita lapang (diperluas), maka masalah sebesar apa pun akan terasa lebih mudah dihadapi. Keutamaan ini adalah pengingat bahwa setiap Mukmin yang teguh dalam keimanannya akan dilapangkan dadanya oleh Allah SWT.
5. Dasar Spiritual dalam Menghadapi Ujian
Dalam konteks yang lebih luas, Surat Alam Nasyrah menjadi fondasi spiritualitas Islam dalam menghadapi kesulitan. Ia mengajarkan bahwa penderitaan bukanlah akhir, melainkan fase transisi menuju kondisi yang lebih baik. Kunci untuk melewati fase sulit ini adalah dengan memohon pertolongan dan memurnikan niat kembali hanya kepada Allah SWT. Mengamalkan makna surat ini berarti kita hidup dalam optimisme yang bersumber dari wahyu, bukan sekadar harapan kosong. Ketika kita menyadari bahwa "setiap kesulitan diikuti dengan kemudahan", semangat untuk bangkit kembali akan otomatis menyala, menjadikan surat ini sebagai suplemen spiritual yang tak ternilai harganya bagi setiap jiwa yang berjuang di dunia ini.