Saat Anda bertanya "Ok Google, surat Al-Lhab," Anda merujuk pada salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki makna peringatan tegas.
Simbolisasi peringatan dalam Surat Al-Lhab (Api yang menyala)
Ketika pengguna perangkat pintar mengucapkan "Ok Google surat Al-Lhab," mereka meminta untuk mendengar atau membaca Surat Al-Lhab (juga dikenal sebagai Al-Masad). Surat ini adalah surat ke-111 dalam urutan Mushaf Al-Qur'an dan merupakan salah satu surat terpendek, hanya terdiri dari 5 ayat. Surat ini unik karena merupakan satu-satunya surat dalam Al-Qur'an yang secara langsung menyebut nama salah satu musuh utama Rasulullah ﷺ, yaitu Abu Lahab, paman beliau sendiri.
Nama "Al-Lhab" sendiri secara harfiah berarti "nyala api" atau "bara api." Nama ini merujuk pada balasan yang dijanjikan kepada Abu Lahab atas permusuhannya yang gigih terhadap dakwah Islam.
Berikut adalah teks asli Arab beserta terjemahannya untuk memberikan pemahaman menyeluruh:
Surat Al-Lhab diturunkan di Mekkah, dan konteksnya sangat spesifik. Setelah Rasulullah ﷺ mulai berdakwah secara terbuka, salah satu penentang terkerasnya adalah pamannya sendiri, Abu Lahab bin Abdul Muthalib, yang istrinya bernama Ummu Jamil binti Harb, saudari Abu Sufyan.
Ketika Nabi Muhammad ﷺ naik ke Bukit Safa dan menyeru kaum Quraisy untuk beriman, Abu Lahab adalah yang pertama kali bangkit dan menentang dengan kasar, mengatakan, "Celakalah engkau (Muhammad)! Hanya untuk inikah engkau mengumpulkan kami?" Tindakan permusuhan inilah yang mendorong turunnya surat ini sebagai respons ilahi yang menunjukkan bahwa kekejaman mereka tidak akan luput dari perhitungan.
Meskipun surat ini sangat singkat, pesan yang dibawanya sangatlah kuat dan mencakup beberapa pelajaran penting dalam akidah dan moralitas:
Kisah Al-Lhab ini memberikan contoh nyata bagaimana permusuhan pribadi terhadap kebenaran ilahi akan berakhir dengan kehinaan, terlepas dari status sosial atau kekayaan yang dimiliki di dunia. Surat ini menjadi peringatan abadi bagi siapa pun yang mencoba menghalang-halangi dakwah Islam.
Banyak Muslim membaca surat ini dalam shalat-shalat sunnah tertentu atau saat merenungkan sifat-sifat permusuhan. Kejelasan ancaman dalam surat ini berfungsi sebagai pengingat bahwa tindakan fisik maupun ucapan lisan yang menentang prinsip kebenaran akan dicatat dan dibalas sesuai jenis perbuatannya. Meskipun turun kepada individu spesifik, pelajaran moralnya bersifat universal bagi siapa pun yang memilih jalur penolakan dan permusuhan terhadap kebaikan.