Pengertian perbankan merujuk pada seluruh sistem, lembaga, dan kegiatan yang berkaitan dengan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Secara fundamental, bank adalah sebuah badan usaha yang kegiatannya berpusat pada urusan keuangan dan moneter.
Bank bertindak sebagai perantara keuangan (financial intermediary), menjembatani pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (deficit unit). Tanpa adanya sistem perbankan yang efektif, perputaran uang dalam perekonomian akan menjadi lambat dan investasi akan terhambat.
Kegiatan perbankan modern mencakup tiga fungsi utama yang sangat vital bagi stabilitas ekonomi suatu negara:
Lembaga perbankan di Indonesia umumnya dibagi berdasarkan fungsinya. Memahami klasifikasi ini membantu dalam menganalisis peran spesifik masing-masing institusi dalam sistem keuangan:
Bank sentral (di Indonesia adalah Bank Indonesia/BI) adalah otoritas moneter tertinggi yang memiliki tugas utama menjaga stabilitas nilai mata uang. Bank sentral tidak melayani transaksi langsung dengan masyarakat umum, melainkan bertugas mengatur kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengawasi bank-bank komersial.
Bank umum adalah bank yang memberikan jasa keuangan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Mereka beroperasi secara komersial dan memiliki layanan yang luas, termasuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan memfasilitasi transaksi pembayaran.
BPR fokus pada segmen pasar yang lebih kecil, seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tertentu. BPR tidak diperbolehkan memberikan jasa lalu lintas pembayaran (seperti cek atau giro) dan hanya melayani simpanan dalam bentuk deposito dan tabungan.
Peran perbankan dalam perekonomian modern sangatlah krusial. Selain memfasilitasi transaksi harian, sistem perbankan yang sehat memastikan likuiditas pasar terjaga. Ketika masyarakat percaya pada bank, mereka cenderung menabung, yang berarti lebih banyak dana tersedia untuk diinvestasikan dalam proyek-proyek produktif.
Tanpa perbankan, proses pertukaran barang dan jasa akan sangat bergantung pada barter atau penggunaan uang tunai yang rentan terhadap risiko pencurian dan biaya transportasi yang tinggi. Bank memodernisasi proses ini melalui instrumen seperti kartu debit, transfer elektronik, dan sistem kliring antar bank. Kemampuan bank dalam menciptakan uang giral melalui mekanisme pemberian kredit juga menjadi salah satu alat penting pemerintah dalam mengelola jumlah uang beredar dalam rangka mencapai stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.