Ilustrasi bentuk daun (representatif)
Tanaman hias indoor telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dekorasi rumah modern. Di antara ribuan spesies yang populer, dua nama sering kali muncul dan kadang membingungkan pemula: Dieffenbachia (sering disebut Difen) dan Aglaonema. Meskipun keduanya berasal dari keluarga Araceae dan memiliki daun yang mencolok, terdapat perbedaan signifikan dalam morfologi, kebutuhan perawatan, dan bahkan tingkat toksisitasnya.
Memahami perbedaan antara Difen dan Aglaonema sangat krusial agar tanaman Anda dapat tumbuh subur sesuai dengan kondisi lingkungan yang Anda sediakan. Mari kita telaah perbandingan mendalam mengenai kedua tanaman tropis yang menawan ini.
Perbedaan visual yang paling kentara terletak pada daunnya. Meskipun kedua genus ini terkenal dengan corak variegasi (bermacam warna) yang indah, pola dan tekstur daun mereka berbeda.
Daun Difen cenderung lebih besar, lebar, dan seringkali berbentuk elips memanjang. Ciri khas utama Difen adalah corak variegasi yang didominasi oleh warna putih krem atau kuning pucat yang tersebar luas menutupi sebagian besar area daun. Tepi daun biasanya tetap hijau. Batang Difen juga cenderung lebih tebal dan mudah berkayu seiring bertambahnya usia. Contoh populer adalah 'Camille' atau 'Tropic Snow', yang memiliki dominasi warna putih.
Aglaonema, di sisi lain, menawarkan variasi bentuk daun yang lebih beragam, mulai dari oval hingga tombak. Pola warnanya jauh lebih kompleks dan kaya. Aglaonema modern (sering dijuluki 'Chinese Evergreen') menampilkan perpaduan warna merah muda cerah, merah tua, perak, hingga hijau tua dengan pola urat yang kontras. Variegasi pada Aglaonema cenderung mengikuti urat daun atau membentuk pinggiran yang tegas, bukan menutupi area luas seperti pada Difen. Contohnya adalah 'Red Siam Aurora' atau 'Silver Bay'.
Cara kedua tanaman ini memanjangkan diri dan struktur pertumbuhannya juga berbeda, memengaruhi penempatan dan pemangkasan.
Dieffenbachia: Tanaman ini cenderung tumbuh lebih tinggi dan tegak lurus. Seiring waktu, bagian bawah batang dapat kehilangan daun dan menjadi 'botak' (leggy), membutuhkan pemangkasan rutin untuk menjaga penampilan yang rimbun di bagian atas. Pertumbuhan vertikalnya membuatnya cocok untuk ruangan dengan langit-langit tinggi.
Aglaonema: Aglaonema umumnya memiliki pertumbuhan yang lebih kompak dan menyebar ke samping (bushy). Mereka lebih sering mempertahankan daun dari pangkal hingga ujung, menghasilkan penampilan yang lebih padat dan bulat. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk meja atau rak yang membutuhkan tanaman yang tidak menjulang terlalu tinggi.
Meskipun keduanya menyukai kondisi cahaya teduh hingga sedang, toleransi mereka terhadap kondisi ekstrem sedikit berbeda.
Ini adalah poin penting bagi pemilik rumah dengan hewan peliharaan atau anak kecil. Kedua tanaman ini mengandung kalsium oksalat kristal yang beracun jika tertelan.
Namun, tingkat toksisitasnya sering diperdebatkan, dan secara umum, kedua genus ini harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Getah dari kedua tanaman dapat menyebabkan iritasi parah pada mulut dan saluran pencernaan.
Singkatnya, jika Anda mencari tanaman dengan daun besar yang didominasi warna putih cerah dan pertumbuhan tegak, Difen adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika Anda mendambakan koleksi warna merah, merah muda, atau perak dengan pola variegasi yang rumit dan preferensi pertumbuhan yang lebih kompak, Aglaonema (Sri Rejeki) akan lebih cocok menghiasi sudut rumah Anda. Dengan memahami perbedaan mendasar ini, perawatan akan menjadi lebih mudah, dan tanaman Anda akan berkembang dengan indah.
Pastikan untuk selalu memeriksa label genus saat membeli untuk memastikan perawatan yang sesuai.