Sebuah representasi visual dari peralatan yang menemani legenda bulu tangkis Indonesia.
Susi Susanti. Hanya dengan menyebut namanya saja, penggemar bulu tangkis di seluruh dunia akan teringat pada sosok pejuang gigih dengan pukulan-pukulan mematikan. Namun, di balik ketangguhan dan kelincahan gerakannya di lapangan, terdapat satu elemen penting yang tak terpisahkan dari karirnya: raketnya.
Raket yang digunakan oleh seorang atlet profesional bukan sekadar alat olahraga; itu adalah perpanjangan dari tubuh, peresapan teknik, dan penentu nasib pertandingan. Bagi Susi, raket yang ia genggam telah menjadi saksi bisu dari setiap tetes keringat, setiap tekad baja, dan setiap momen bersejarah yang ia ukir untuk Indonesia. Ia adalah simbol dari era keemasan bulu tangkis putri Indonesia, dan raketnya adalah representasi fisik dari kekuatan mental tersebut.
Ketika Susi Susanti memulai karirnya di kancah internasional, teknologi raket masih jauh berbeda dibandingkan dengan yang digunakan para atlet saat ini. Raket-raket era 80-an hingga awal 90-an umumnya terbuat dari material yang lebih berat, seperti aluminium atau komposit awal. Hal ini menuntut kekuatan lengan dan daya tahan fisik yang luar biasa untuk menghasilkan kecepatan dan penetrasi yang dibutuhkan dalam permainan cepat ala Susi.
Gaya bermain Susi terkenal sangat agresif, didukung oleh *forehand* dan *backhand* cepat yang sering kali mengejutkan lawan. Ia mampu mengontrol tempo permainan dengan sangat baik. Raket yang dipilihnya harus mampu mengakomodasi kecepatan *smash*-nya yang dahsyat, sekaligus memberikan kontrol presisi saat melakukan tipuan atau menjatuhkan bola pendek di dekat net. Meskipun spesifikasi teknis raket yang digunakan Susi mungkin berubah seiring sponsor dan perkembangan teknologi, konsistensi dalam performa tetap menjadi prioritas utama.
Momen paling ikonik yang melibatkan performa Susi adalah ketika ia memenangkan medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia di Barcelona. Raket di tangannya saat itu menjadi legenda hidup. Kemenangan tersebut bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi kemenangan seluruh bangsa yang haus akan prestasi di panggung olahraga tertinggi dunia. Tekanan yang ia hadapi sangatlah besar, namun cengkeraman tangannya pada gagang raket tampak tak tergoyahkan.
Raket Susi Susanti, meski kini mungkin tersimpan rapi di museum atau koleksi pribadi, selalu mengingatkan kita pada determinasi. Raket bukan hanya mengenai bobot atau keseimbangan; ia mengenai bagaimana atlet mampu menerjemahkan keahliannya melalui objek tersebut. Susi adalah maestro yang mampu membuat raketnya 'bernyanyi' dengan irama yang menaklukkan lawan-lawannya dari seluruh dunia.
Pengaruh Susi tidak berhenti pada medalinya. Ia menetapkan standar baru untuk bulu tangkis putri Indonesia. Generasi atlet muda saat ini, yang berlatih dengan raket serat karbon super ringan dan aerodinamis, masih mengacu pada rekam jejak Susi. Mereka mempelajari video pertandingan lama, mencoba meniru kecepatan dan ketepatan yang ditunjukkan oleh sang legenda.
Setiap kali seorang atlet muda memegang raket barunya, bayangan perjuangan Susi di lapangan, dengan raket yang menjadi perpanjangan jiwanya, turut menyertai. Raket Susi Susanti adalah simbol abadi dari semangat pantang menyerah dan dedikasi total seorang juara sejati dalam dunia bulu tangkis internasional.