Sebab-Sebab Turunnya Surat Al-Fil

Surat Al-Fil, yang berarti "Gajah," adalah salah satu surat pendek namun sarat makna dalam Al-Qur'an. Surat ke-105 ini menceritakan sebuah peristiwa monumental dalam sejarah Islam, yaitu upaya penghancuran Ka'bah oleh pasukan besar dari Yaman yang dipimpin oleh seorang penguasa tiran. Memahami sebab sebab turunnya surat Al Fil adalah kunci untuk mengapresiasi keajaiban perlindungan ilahi atas Baitullah.

Latar Belakang Sejarah: Ambisi Abraha Sang Gubernur Yaman

Kisah ini berpusat pada figur bernama Abraha bin Ash-Shabbah, seorang penguasa Kristen dari Yaman yang ditunjuk oleh Raja Negus dari Habasyah (Ethiopia). Abraha adalah seorang yang ambisius dan ingin memperluas pengaruhnya di Jazirah Arab. Pada masa itu, Mekkah, dengan Ka'bah-nya, merupakan pusat spiritual dan ekonomi terpenting bagi suku-suku Arab, bahkan bagi perdagangan lintas Yaman.

Melihat dominasi dan kemakmuran Mekkah yang bersumber dari haji ke Ka'bah, Abraha merasa cemburu dan ingin mengalihkan pusat ibadah tersebut ke wilayah kekuasaannya. Ia membangun sebuah gereja agung (disebut juga Qullais) di Sana'a, Yaman, yang megah melebihi bangunan lain di Arab saat itu. Ia berharap orang-orang Arab akan menunaikan ibadah haji ke gereja tersebut, bukan ke Ka'bah.

Pemicu Kemarahan: Penghinaan Terhadap Ka'bah

Usaha Abraha untuk menarik jemaah dari Mekkah gagal total. Tidak ada seorang pun dari suku-suku Quraisy atau suku lainnya yang mau menunaikan ibadah ke Sana'a. Terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan pemicu kemarahan final Abraha. Salah satu versi yang paling masyhur menyebutkan bahwa sekelompok orang Arab dari suku Kinanah, yang merasa terhina karena gereja megah mereka dinodai, mendatangi Qullais dan melakukan aksi vandalisme dengan buang kotoran di dalamnya.

Peristiwa ini memicu kemarahan besar pada diri Abraha. Ia bersumpah akan menghancurkan Ka'bah sebagai pembalasan setimpal atas penghinaan terhadap pusat ibadahnya. Sumpah ini kemudian mendorongnya untuk mempersiapkan ekspedisi militer terbesar yang pernah ada di wilayah tersebut.

Pasukan Gajah Menuju Mekkah

Untuk memastikan kehancuran total, Abraha mengumpulkan pasukan yang sangat besar, yang diperkirakan berjumlah puluhan ribu tentara. Keistimewaan dan kekuatan utama pasukannya terletak pada penggunaan gajah perang. Gajah adalah simbol kekuatan militer yang menakutkan pada masa itu, dan Abraha membawa setidaknya satu gajah besar yang menjadi andalannya.

Ketika pasukan ini bergerak menuju Mekkah, berita tentang niat jahat mereka menyebar luas. Suku-suku Arab yang melintas menyadari bahwa ini adalah ancaman eksistensial bagi kota suci dan keyakinan mereka. Mereka mencoba menghadang, namun kekuatan pasukan Abraha terlalu superior. Walaupun suku Quraisy mencoba melakukan perlawanan awal, mereka sadar bahwa menghadapi pasukan sebesar itu adalah bunuh diri, sehingga mereka memilih untuk mundur ke puncak-puncak gunung dan berdoa memohon pertolongan Allah SWT.

Penyebab utama turunnya surat Al Fil adalah untuk merekam secara abadi pertolongan Allah kepada kaum Quraisy dan kehancuran total pasukan penyerang yang meremehkan kekuasaan Tuhan di rumah-Nya.

Pasukan Hancur

Pertolongan Allah: Hujan Batu dari Neraka

Ketika Abraha dan pasukannya tiba di lembah dekat Mekkah dan bersiap melancarkan serangan ke Ka'bah, Allah mengirimkan pertolongan-Nya yang luar biasa. Pertolongan ini datang dalam bentuk kawanan burung yang datang berbondong-bondong, dikenal sebagai burung Ababil.

Burung-burung kecil ini membawa kerikil panas dari neraka (dijelaskan dalam tafsir sebagai batu yang keras dan panas) di paruh dan cakar mereka. Setiap burung menjatuhkan satu batu ke arah pasukan gajah dan tentaranya. Batu-batu kecil itu ternyata memiliki daya hancur yang dahsyat, menghantam kepala dan tubuh pasukan Abraha hingga lebur seperti daun yang dimakan ulat.

Akhir dari Kediktatoran Abraha

Seluruh pasukan Abraha, termasuk ia sendiri, hancur lebur sebelum sempat menyentuh Ka'bah. Mereka kembali dalam keadaan porak-poranda, dan Abraha sendiri kembali ke Yaman dalam keadaan tubuh yang hancur dan membusuk, tidak lama kemudian ia pun meninggal. Peristiwa ini menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT dalam melindungi rumah-Nya.

Oleh karena itu, sebab sebab turunnya surat Al Fil adalah untuk mengabadikan mukjizat ini, sebagai peringatan bagi umat manusia, terutama bagi bangsa Arab, bahwa Allah Yang Maha Kuasa mampu menghancurkan tiran paling kuat sekalipun yang berani mengancam kesucian Baitullah. Kejadian ini terjadi tepat sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan peristiwa ini semakin meningkatkan martabat dan kedudukan Quraisy di mata bangsa Arab lainnya.

🏠 Homepage