Setelah mengangkat takbiratul ihram dan mengucapkan "Allahu Akbar," seorang muslim telah memasuki shalat. Namun, transisi dari niat ke pembacaan inti (Al-Fatihah) memerlukan jeda yang diisi dengan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Amalan ini berfungsi sebagai pembuka, pemusat konsentrasi, dan permohonan keberkahan sebelum memulai kalamullah. Kelalaian terhadap amalan sebelum Al-Fatihah sering terjadi karena fokus utama hanya tertuju pada rukun salat itu sendiri.
Fungsi Utama Amalan Pembuka
Para ulama sepakat bahwa apa yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum Ta'awudz (A'udzu billahi minas syaitonir rajim) adalah untuk menenangkan jiwa dan menegaskan kembali tujuan ibadah. Ini adalah momen ketika hamba Allah secara resmi 'berbicara' dengan Rabbnya. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan untuk mencapai kekhusyukan yang maksimal.
Dua Amalan Utama Sebelum Ta'awudz
Ada dua rangkaian bacaan utama yang menjadi penanda dimulainya salat secara formal setelah takbiratul ihram dan sebelum pembacaan surat. Urutan yang paling umum dan masyhur adalah:
1. Doa Iftitah (Doa Pembukaan)
Doa Iftitah adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) yang dibaca untuk memuji Allah, menegaskan keimanan, dan mengakui kebesaran-Nya sebelum memulai Al-Fatihah. Terdapat beberapa versi doa iftitah yang diriwayatkan, dan keutamaannya adalah variasi dalam membacanya di setiap salat.
Contoh doa iftitah yang paling sering diajarkan adalah: "Allahu Akbar kabiran walhamdulillahi katsiran wa subhanallahi bukrataw wa ashila...". Doa ini membuka dimensi spiritual salat, mengintegrasikan pujian universal dengan permohonan pribadi.
2. Ta'awudz dan Basmalah
Setelah selesai dengan pujian (Iftitah), barulah dilanjutkan dengan berlindung kepada Allah (Ta'awudz) dan memulai dengan nama Allah (Basmalah).
- Ta'awudz: "A'udzu billahi minas syaitonir rajim." Ini adalah penegasan bahwa kita memohon perlindungan dari segala godaan setan saat hendak bermunajat kepada Allah.
- Basmalah: "Bismillahi Ar-Rahmani Ar-Rahim." Memulai dengan Basmalah merupakan pembuka segala sesuatu yang baik, termasuk pembacaan surat Al-Fatihah. Di sini, terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai apakah Basmalah dibaca jahr (keras) atau sirr (perlahan) saat Al-Fatihah. Namun, kesepakatannya adalah Basmalah tetap dibaca.
Urutan yang Disunnahkan
Agar kekhusyukan terjaga dan sesuai dengan tuntunan, berikut adalah urutan ringkas amalan sebelum Al-Fatihah dalam salat jahr (yang dikeraskan bacaannya) maupun sirr:
- Takbiratul Ihram (Allahu Akbar)
- Doa Iftitah (Pilihan salah satu versi)
- Ta'awudz (A'udzu billahi...)
- Basmalah (Bismillahi Ar-Rahmani Ar-Rahim)
- Membaca Surat Al-Fatihah.
Beberapa madzhab menggabungkan pembacaan doa iftitah dengan Basmalah, sementara yang lain memisahkannya. Yang terpenting adalah mengisi jeda antara takbir dan Al-Fatihah dengan pengakuan terhadap kebesaran Allah dan permohonan perlindungan, sehingga ketika lidah mulai melafalkan ayat-ayat Al-Fatihah, hati sudah sepenuhnya hadir dan menyadari bahwa ia sedang berbicara dengan Sang Pencipta. Mengabaikan sunnah ini berarti kehilangan kesempatan untuk menyempurnakan persiapan spiritual kita dalam ibadah terpenting umat Islam.