Memahami Rangkaian Shalat: Tuntunan Sebelum Membaca Al Fatihah

Shalat merupakan tiang agama dalam Islam. Di dalamnya, terdapat serangkaian gerakan dan bacaan yang memiliki makna mendalam dan urutan yang harus diikuti. Salah satu bagian paling fundamental dalam shalat adalah membaca Surah Al Fatihah. Namun, sebelum bibir mulai melantunkan ayat pertama dari surah agung tersebut, terdapat beberapa tahapan penting yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim.

Memahami apa yang harus dilakukan sebelum baca Al Fatihah bukan hanya sekadar formalitas, melainkan penegasan kesiapan hati, jiwa, dan fisik untuk menghadap Sang Pencipta. Kesalahan dalam tahapan awal ini dapat memengaruhi kekhusyukan dan keabsahan shalat kita.

Ilustrasi Persiapan Shalat Gambar skematis yang menunjukkan urutan persiapan shalat: Wudhu, Niat, Takbiratul Ihram, lalu membaca doa iftitah. 1. Wudhu Sah 2. Niat dalam Hati 3. Takbiratul Ihram 4. Doa Iftitah ↓ Al Fatihah Dimulai

Syarat Sah Shalat yang Harus Dipenuhi

Sebelum membahas bacaan spesifik yang diucapkan sebelum baca Al Fatihah, penting untuk memastikan syarat sah shalat sudah terpenuhi. Ini adalah fondasi utama. Jika fondasi ini batal, maka amalan di dalamnya, termasuk Al Fatihah, menjadi sia-sia.

1. Bersuci (Thaharah)

Ini adalah prasyarat mutlak. Wudhu (atau mandi wajib jika ada hadas besar) harus dilakukan dengan sempurna. Air yang digunakan harus suci dan mensucikan. Setelah wudhu, pastikan pakaian dan tempat shalat juga bersih dari najis.

2. Menghadap Kiblat

Seluruh tubuh harus menghadap ke arah Ka'bah di Makkah.

3. Menutup Aurat

Pria dan wanita wajib menutup aurat sesuai syariat sebelum memulai shalat.

Momentum Penentuan: Niat dan Takbiratul Ihram

Setelah memastikan syarat sah terpenuhi, langkah selanjutnya membawa kita ke ambang pintu shalat. Terdapat dua hal krusial yang terjadi tepat sebelum baca Al Fatihah:

A. Niat (An-Niyyah)

Niat adalah penentu sah atau tidaknya sebuah ibadah. Niat dilakukan di dalam hati. Kita harus secara tegas menentukan shalat apa yang sedang kita kerjakan (misalnya, shalat Zuhur empat rakaat karena Allah Ta'ala). Meskipun beberapa mazhab menganjurkan pelafalan niat (seperti "Ushalli fardhaz Zuhri..."), mayoritas ulama Sunni sepakat bahwa melafalkannya tidak wajib, yang wajib adalah memantapkan maknanya di dalam hati.

B. Takbiratul Ihram

Inilah momen dimulainya shalat secara formal. Setelah niat, kita mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu dan mengucapkan:

اللّٰهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar)

Pengucapan "Allahu Akbar" ini disebut Takbiratul Ihram, karena setelah mengucapkannya, seseorang menjadi 'haram' (terlarang) melakukan hal-hal yang membatalkan shalat, seperti berbicara, makan, atau minum, sampai shalat selesai.

Apa yang Dibaca Setelah Takbiratul Ihram dan Sebelum Al Fatihah?

Inilah poin krusial yang sering menjadi perhatian banyak orang. Setelah mengucapkan Takbiratul Ihram, kita tidak langsung membaca Ta'awudz (A'uudzu billahi...) atau Basmalah (Bismillah...). Ada satu bacaan sunnah yang dianjurkan untuk diucapkan, yaitu Doa Iftitah.

Doa Iftitah (Doa Pembuka Shalat)

Doa Iftitah adalah doa yang dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Ta'awudz atau Al Fatihah. Tujuan doa ini adalah untuk memuji Allah dan memohon agar shalat yang akan dilaksanakan diterima dengan baik.

Salah satu lafal Doa Iftitah yang paling masyhur adalah:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun (hujan dingin)."

Penting untuk dicatat: Doa Iftitah ini hukumnya adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan). Jika ditinggalkan karena lupa atau sengaja, shalat tetap sah, namun kita kehilangan keutamaan yang besar.

Transisi ke Al Fatihah: Ta'awudz dan Basmalah

Setelah menyelesaikan Doa Iftitah (atau jika memilih meninggalkannya), barulah kita melanjutkan ke tahap transisi yang lebih dekat dengan pembacaan Al Fatihah:

  1. Ta'awudz (Istiazah): Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan. Bacaan: A'uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim.
  2. Basmalah (Tasmiyah): Memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah. Bacaan: Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

Baru setelah Ta'awudz dan Basmalah selesai diucapkan, seorang makmum atau imam akan memulai membaca Surah Al Fatihah. Urutan ini memastikan bahwa persiapan mental dan spiritual sudah lengkap, memulai inti dari rakaat shalat dengan penuh penghormatan dan permohonan petunjuk.

Dengan demikian, tahapan sebelum baca Al Fatihah mencakup pemenuhan syarat sah shalat, penegasan niat, Takbiratul Ihram, dan dianjurkannya membaca Doa Iftitah, diikuti oleh Ta'awudz dan Basmalah. Memperhatikan setiap detail ini akan meningkatkan kualitas ibadah kita.

🏠 Homepage