Surah Al-Ikhlas (Qul Huwa Allahu Ahad) adalah salah satu surah terpendek namun memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Rasulullah ﷺ bahkan menyamakannya setara dengan sepertiga Al-Qur'an. Karena keutamaannya yang luar biasa ini, terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai pendahuluan sebelum membacanya, terutama dalam konteks pembacaan wirid atau doa-doa harian.
Posisi Strategis Surah Al-Ikhlas
Sebelum membahas apa yang dibaca sebelum Al-Ikhlas, penting untuk memahami mengapa surah ini begitu istimewa. Surah ini merupakan penegasan tauhid yang murni, menyatakan keesaan Allah SWT tanpa persekutuan. Oleh karena itu, membacanya seringkali dimasukkan dalam amalan penguat iman, perlindungan dari bahaya, dan meraih pahala besar.
Dalam banyak riwayat, keutamaan surah ini sangat terkait dengan amalan yang dilakukan bersamaan dengannya. Salah satu konteks yang paling umum adalah dalam amalan wirid setelah salat fardhu atau sebelum tidur.
Dzikir yang Dianjurkan Sebelum Al-Ikhlas
Secara umum, tidak ada perintah eksplisit untuk membaca satu ayat spesifik tepat sebelum Surah Al-Ikhlas dalam setiap kesempatan. Namun, dalam konteks dzikir harian dan rutinitas ibadah, bacaan pendahuluan yang paling utama adalah rangkaian dzikir yang telah diajarkan Nabi Muhammad ﷺ.
Dalam rutinitas setelah salat, misalnya, muslim dianjurkan untuk membaca urutan berikut sebelum memulai membaca surah-surah pendek:
- Istighfar sebanyak tiga kali.
- Membaca Tasbih (Subhanallah), Tahmid (Alhamdulillah), dan Takbir (Allahu Akbar) masing-masing 33 kali.
- Menutup rangkaian tersebut dengan membaca "La ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir" (sebagai penutup bilangan 100).
Setelah rangkaian ini, barulah umat Islam dianjurkan untuk membaca Mu'awwidzat (surah pelindung), yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, masing-masing tiga kali saat pagi dan petang, atau sekali setelah setiap salat fardhu.
Amalan Khusus Sebelum Membaca Al-Ikhlas Tiga Kali
Jika kita merujuk pada konteks spesifik untuk mendapatkan keutamaan setara sepertiga Al-Qur'an, amalan yang paling sering disandingkan adalah membaca Al-Ikhlas sebanyak tiga kali. Dalam riwayat yang sahih, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa membaca Al-Ikhlas tiga kali setara dengan membaca seluruh Al-Qur'an.
Dalam konteks ini, amalan yang dilakukan adalah pengulangan Surah Al-Ikhlas itu sendiri. Tidak ada dzikir lain yang menjadi syarat mutlak untuk "mengaktifkan" keutamaan tersebut. Keutamaan itu melekat pada kesungguhan hati saat mengucapkannya sebanyak tiga kali.
Namun, dalam banyak tradisi, sebelum memasuki bacaan surah pendek apa pun, seorang muslim selalu disunnahkan untuk mengucapkan:
- Ta’awwudz: Mengucapkan "A'uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim" (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk). Ini adalah pembukaan standar setiap memulai bacaan Al-Qur'an, termasuk Al-Ikhlas.
- Basmalah: Mengucapkan "Bismillaahir rahmaanir rahiim" (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Setiap surah dalam Al-Qur'an (kecuali At-Taubah) diawali dengan Basmalah.
Jadi, urutan yang paling tepat sebelum membaca Surah Al-Ikhlas adalah Ta’awwudz, diikuti dengan Basmalah.
Keutamaan yang Dihasilkan
Mengapa menekankan hal-hal sebelum Al-Ikhlas ini penting? Karena keutamaan suatu ibadah seringkali tergantung pada kesempurnaan adab dan sunnah yang menyertainya. Dengan mengawali dengan Ta’awwudz dan Basmalah, kita menunjukkan penghormatan terhadap kalamullah dan mencari perlindungan sebelum mendekatkan diri pada makna tauhid murni yang terkandung dalam Al-Ikhlas.
Selain itu, jika Al-Ikhlas dibaca dalam rangkaian wirid setelah salat, membaca dzikir-dzikir sebelumnya (seperti Tasbih, Tahmid, Takbir) berfungsi sebagai pembersihan hati dan penguatan pondasi keikhlasan sebelum fokus pada pengakuan tauhid yang radikal dalam Al-Ikhlas.
Kesimpulannya, amalan paling mendasar yang harus dilakukan sebelum membaca Surah Al-Ikhlas adalah Ta’awwudz dan Basmalah. Sementara itu, dalam konteks wirid yang lebih luas, rangkaian dzikir setelah salat menjadi pendahuluan yang sangat dianjurkan untuk meningkatkan kekhusyukan dan kelengkapan ibadah kita.