Ilustrasi simbolik tauhid dan perlindungan ilahi.
Surah Al Ikhlas dan Surah Al Falaq merupakan dua surah pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki kedudukan sangat tinggi dan keutamaan luar biasa. Kedua surah ini seringkali dibaca bersama-sama, terutama sebagai pelindung (ruqyah) dari segala keburukan, gangguan, dan bahaya. Keduanya termasuk dalam kategori Al-Mu'awwidzatain (dua surah pelindung) bersama dengan Surah An-Nas. Memahami makna dan mengamalkan pembacaannya secara rutin adalah kunci untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan perlindungan dari Allah SWT.
Surah Al Ikhlas (QS. Al-Ikhlas: 112) turun sebagai jawaban langsung atas pertanyaan kaum musyrikin Mekkah mengenai hakikat Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad SAW. Surah ini sangat fundamental karena memurnikan konsep ketauhidan (keesaan Allah).
Keutamaan surah ini sangatlah besar. Dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Surah Al Ikhlas setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an. Ini menunjukkan kedalaman maknanya yang mencakup seluruh esensi ajaran Islam mengenai tauhid. Dengan memahami bahwa Allah itu Esa, tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya, seorang mukmin menegaskan keyakinannya yang paling murni. Keikhlasan dalam beribadah, yang terkandung dalam nama surah ini, adalah syarat utama diterimanya amal perbuatan di sisi Allah SWT.
Surah Al Falaq (QS. Al-Falaq: 113) adalah surah perlindungan yang diturunkan di Mekkah. Nama "Al-Falaq" sendiri memiliki arti celah atau waktu terbitnya fajar. Surah ini secara spesifik memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai kejahatan yang tersembunyi maupun yang nyata, yang muncul dari kegelapan malam atau dari perbuatan makhluk lain.
Permintaan perlindungan dalam Al Falaq sangat relevan bagi kehidupan sehari-hari. Ayat pertama menegaskan bahwa segala sesuatu berada di bawah kekuasaan Rabbul Falaq. Ayat selanjutnya memohon perlindungan dari tiga jenis kejahatan utama: kejahatan umum segala ciptaan Allah, kejahatan malam (saat banyak gangguan dan bahaya muncul secara tersembunyi), serta kejahatan sihir atau gangguan gaib (yang direpresentasikan dengan "meniup pada buhul-buhul"). Terakhir, permohonan perlindungan dari dengki, karena hasad sering kali menjadi pemicu tindakan kejahatan yang sulit dideteksi.
Ketika Surah Al Ikhlas dan Al Falaq dibaca bersama, mereka membentuk benteng spiritual yang kokoh. Al Ikhlas membersihkan pondasi iman—yaitu keyakinan penuh akan keesaan dan kesempurnaan Allah—sehingga doa perlindungan kita menjadi lebih valid dan diterima. Sementara itu, Al Falaq berfungsi sebagai perisai aktif yang memohon penjagaan Allah dari segala sumber ancaman, baik yang kasat mata maupun yang tersembunyi.
Mengamalkan kedua surah ini secara rutin, terutama setelah shalat fardhu, sebelum tidur, dan saat menghadapi kesulitan atau rasa takut, adalah sunnah yang dianjurkan. Keistiqamahan dalam membaca keduanya menunjukkan ketergantungan penuh seorang hamba kepada Penciptanya, yang Maha Esa (Al Ikhlas) dan Maha Pemelihara fajar (Al Falaq), yang menjanjikan keamanan di tengah kegelapan. Dengan demikian, seorang Muslim dapat menjalani hidup dengan hati yang tenang, dilindungi oleh firman Allah SWT yang agung.