Pengantar Surah Al Kahfi
Surah Al-Kahfi, yang berarti "Gua", adalah salah satu surah terpanjang dalam Al-Qur'an yang memiliki keutamaan luar biasa, terutama bagi umat Islam yang membacanya di hari Jumat. Empat kisah utama dalam surah ini—Ashabul Kahfi (pemuda gua), pemilik kebun yang sombong, Nabi Musa dan Khidr, serta kisah Dzulkarnain—menjadi pelajaran fundamental tentang ujian keimanan, kesabaran, ilmu, dan kekuasaan duniawi.
Ayat 1 hingga 20 menjadi pembuka yang sangat penting. Ayat-ayat ini langsung menegaskan sifat Agung Allah SWT dan tujuan diturunkannya Al-Qur'an. Memahami dan merenungkan sepuluh ayat pertama ini adalah fondasi untuk menggali hikmah di sepanjang surah tersebut.
Bacaan Surah Al Kahfi Ayat 1 sampai 20
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا ۜ
1
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak menjadikan di dalamnya kebengkokan sedikit pun.
قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
2
(Kitab itu) lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang keras dari sisi-Nya, dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa mereka akan mendapatkan pahala yang baik.
مَّاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
3
Mereka akan kekal di dalamnya selama-lamanya.
وَيُنذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا
4
Dan untuk memberikan peringatan kepada orang-orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
مَّا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
5
Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Sangat besar dosanya kalimat yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا
6
Maka (seandainya mereka tidak beriman kepada keterangan ini) barangkali kamu akan membinasakan dirimu karena kesedihan mengikuti jejak mereka, jika mereka tidak mau beriman kepada keterangan ini.
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
7
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
8
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (semua) yang ada di atas bumi itu tanah yang tandus.
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا
9
Atau kamu mengira bahwa mereka, penghuni gua dan Raqim, adalah suatu keajaiban di antara tanda-tanda kekuasaan Kami?
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
10
(Ingatlah) ketika para pemuda itu mencari perlindungan ke dalam gua, lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan siapkanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini."
فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
11
Maka Kami menidurkan mereka di dalam gua itu selama bertahun-tahun dalam jumlah yang banyak.
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
12
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat menghitung lama mereka tinggal di dalam gua.
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
13
Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) berita mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَ مِن دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
14
Dan Kami meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri, lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak akan menyeru Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang melampaui batas."
هَٰؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةً ۖ لَّوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِم بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ ۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
15
Kaum kami ini telah menjadikan selain-Nya sebagai tuhan-tuhan (sembahan). Mengapa mereka tidak mengemukakan keterangan yang jelas (mengapa mereka menyembah selain Allah)? Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah?
وَإِذِ اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى الْكَهْفِ يَنشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّن رَّحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُم مِّنْ أَمْرِكُم مِّرْفَقًا
16
(Dan ingatlah) ketika kamu menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua niscaya Tuhanmu akan melimpahkan rahmat-Nya kepadamu dan menyiapkan kemudahan dalam urusanmu.
وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَاوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِّنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُّرْشِدًا
17
Dan kamu (Muhammad) akan melihat matahari ketika terbit, iaitu ia berpaling dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila ia terbenam, ia memotong mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada dalam satu tempat yang lapang dari gua itu. Itulah di antara tanda-tanda (kebesaran) Allah. Sesiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk; dan sesiapa yang Dia sesatkan, kamu sekali-kali tidak akan mendapati baginya penolong yang dapat memberi petunjuk.
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
18
Dan kamu menyangka mereka itu bangun, padahal mereka sedang tidur; dan Kami membalik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengulurkan kedua kakinya di muka gua. Dan jika kamu melihat mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka dan dada kamu akan dipenuhi ketakutan terhadap mereka.
وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
19
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka (dari tidurnya) agar mereka bertanya-tanya di antara sesama mereka. Berkata salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?". Mereka menjawab: "Kita berada di sini sehari atau setengah hari". Berkata yang lain: "Tuhan kalian lebih mengetahui berapa lama kalian berada di sini. Maka utuslah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah ia memilih makanan yang paling baik, lalu biarlah ia membawa sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan jangan sekali-kali menceritakan hal itu kepada seorang pun."
إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا
20
"Sesungguhnya jika mereka mengetahui keadaanmu, niscaya mereka akan menghukum mati kamu atau mengembalikan kamu kepada agama mereka, dan sekali-kali kamu tidak akan beruntung selama-lamanya."
Pelajaran dari Dua Puluh Ayat Pertama
Dua puluh ayat pembuka Surah Al-Kahfi memberikan landasan tauhid yang kuat. Ayat 1-5 menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk lurus tanpa cacat, diturunkan untuk memperingatkan yang salah jalan dan mengabarkan kabar gembira bagi orang yang beramal saleh. Ayat ini secara spesifik menolak keyakinan bahwa Allah memiliki sekutu atau anak, menekankan keesaan-Nya.
Ayat 6 menunjukkan betapa berharganya petunjuk Al-Qur'an itu, sampai-sampai Nabi Muhammad SAW hampir mencelakakan diri karena kesedihan melihat penolakan kaumnya. Ini mengingatkan kita bahwa seruan kebenaran harus disampaikan dengan kesungguhan.
Ayat 7-8 mengulas tentang ujian duniawi. Keindahan dan kekayaan dunia ini hanyalah perhiasan sementara yang sengaja Allah jadikan sebagai sarana ujian amal mana yang terbaik. Pada akhirnya, semua akan kembali menjadi tanah tandus.
Selanjutnya, ayat 9 hingga 20 memperkenalkan kisah monumental Ashabul Kahfi (Pemuda Gua). Kisah ini adalah salah satu "tanda keajaiban" Allah (bukan keajaiban yang paling utama, seperti dikoreksi dalam ayat 9), yang menunjukkan betapa Allah dapat memelihara hamba-Nya yang beriman. Mereka meninggalkan kemewahan dan kemuliaan duniawi demi mempertahankan akidah. Tidur panjang mereka, pembalikan posisi tubuh mereka, dan bagaimana anjing mereka ikut menjaga, semuanya adalah mukjizat yang meneguhkan bahwa ketika manusia berlindung kepada Allah dari kezaliman, pertolongan-Nya pasti datang dalam bentuk yang tidak terduga. Ayat 20 juga memberikan peringatan keras: jika kaum yang zalim mengetahui keberadaan mereka, keselamatan mereka terancam, menekankan pentingnya menjaga rahasia iman dalam kondisi terdesak.