Ilustrasi Malam Lailatul Qadar قدر Malam Penetapan Kemuliaan

Keagungan dan Makna Surah Al-Qadr (Inna Anzalnahu)

Surah Al-Qadr, atau sering disebut Inna Anzalnahu berdasarkan kata pembukanya, adalah salah satu surah terpendek dalam Al-Qur'an, namun memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Terletak di Juz ke-30, surah yang terdiri dari lima ayat ini secara spesifik membahas tentang malam yang paling mulia dalam setahun, yaitu Lailatul Qadar. Keutamaan malam ini sangat besar sehingga Allah SWT mengkhususkannya dengan satu surah penuh.

Teks dan Terjemahan Singkat Surah Al-Qadr

Berikut adalah teks asli (rumbas) beserta terjemahan singkatnya untuk memahami inti dari malam yang ditunggu umat Islam ini:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Malam Qadar.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
2. Dan tahukah kamu apakah Malam Qadar itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
3. Malam Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk membawa segala urusan.
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلِعِ الْفَجْرِ
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Makna Penurunan Al-Qur'an di Malam Qadar

Ayat pertama menegaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan secara bertahap, dan permulaan penurunan total (atau permulaan penurunan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW) terjadi pada malam yang agung ini. Kata 'Anzalnahu' (Kami menurunkannya) merujuk pada Al-Qur'an secara keseluruhan, atau permulaan diturunkannya di Lauhul Mahfuzh ke langit dunia, yang kemudian diturunkan kepada Nabi secara bertahap selama 23 tahun.

Ayat kedua adalah pertanyaan retoris yang menekankan betapa dahsyatnya malam ini. Pertanyaan "Tahukah kamu apakah Malam Qadar itu?" bertujuan untuk memusatkan perhatian pembaca pada keistimewaan yang akan dijelaskan selanjutnya.

Keutamaan yang Melampaui Waktu

Inti dari surah ini terletak pada ayat ketiga: "Malam Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." Seribu bulan setara dengan sekitar 83 tahun, sebuah rentang waktu yang jauh melampaui usia rata-rata manusia saat itu. Beribadah pada satu malam ini memiliki nilai pahala yang setara atau bahkan melampaui ibadah yang dilakukan selama masa hidup yang sangat panjang. Hal ini menunjukkan penghargaan ilahi yang tak terhingga bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Malam Qadar ini diperkirakan jatuh pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, meskipun tanggal pastinya dirahasiakan oleh Allah SWT sebagai bentuk kasih sayang dan ujian ketaatan bagi umat-Nya. Dengan menyembunyikan tanggalnya, umat Muslim didorong untuk beribadah secara maksimal sepanjang sepuluh hari tersebut, sehingga menjamin mereka mendapatkan malam mulia tersebut.

Turunnya Malaikat dan Keamanan

Ayat keempat menjelaskan aktivitas surgawi yang terjadi di bumi pada malam tersebut. Malaikat-malaikat turun bersama Jibril (Ruhul Amin) dengan membawa rahmat, berkah, dan menetapkan urusan dunia untuk tahun yang akan datang berdasarkan izin Allah. Kehadiran mereka menciptakan atmosfer kedamaian yang luar biasa.

Kesimpulan surah ini pada ayat kelima adalah tentang kedamaian itu sendiri: "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." Kesejahteraan (salam) ini berarti tidak ada keputusan buruk, tidak ada musibah, dan penuh dengan rahmat Allah dari awal malam hingga datangnya waktu Subuh. Inilah malam di mana doa-doa dikabulkan dan rahmat dicurahkan tanpa batas bagi hamba-hamba yang menghidupkannya dengan amal saleh.

Oleh karena itu, mempelajari dan merenungkan Surah Al-Qadr mendorong setiap Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah, terutama saat Ramadan tiba, karena kesempatan untuk meraih kebaikan yang setara dengan ribuan bulan hanya datang sekali dalam setahun.

🏠 Homepage