Memahami klasifikasi setiap surah dalam Al-Qur'an adalah kunci untuk mengapresiasi struktur dan tujuan diturunkannya wahyu. Surah Alfil, yang berarti "Gajah," adalah surah ke-105 dalam susunan mushaf. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: surah alfil termasuk golongan surah apakah? Jawabannya terletak pada waktu dan konteks historis penurunan surah ini.
Berdasarkan mayoritas ulama tafsir dan ilmu Al-Qur'an, Surah Alfil diklasifikasikan ke dalam golongan surah **Makkiyah**. Surah Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum beliau hijrah dari Mekkah ke Madinah, yakni selama periode dakwah 13 tahun di kota kelahirannya tersebut.
Golongan surah Makkiyah umumnya memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari surah Madaniyah. Surah Alfil sangat sesuai dengan karakteristik ini:
Penurunan Alfil terjadi karena sebuah peristiwa monumental yang memerlukan penegasan ilahi segera, yaitu upaya penghancuran Ka'bah oleh pasukan besar Yaman di bawah pimpinan Abrahah Al-Asyram. Karena peristiwa ini terjadi di sekitar Mekkah, maka penegasan hukum dan peringatan Allah turun dalam format Makkiyah.
Untuk lebih memperjelas mengapa ia dikategorikan Makkiyah, penting untuk meninjau kisah di baliknya. Surah Alfil diturunkan untuk memberikan kabar gembira sekaligus peringatan keras kepada kaum Quraisy yang saat itu masih kafir, tentang perlindungan Allah terhadap Baitullah (Ka'bah) meskipun mereka belum sepenuhnya taat kepada risalah Islam.
Pasukan Abrahah membawa gajah sebagai alat perang modern pada masa itu. Tujuan mereka jelas: menghancurkan Ka'bah agar orang-orang Arab beralih beribadah ke gereja besar yang telah dibangun Abrahah di Yaman. Allah SWT menolak klaim superioritas kekuatan materiil tersebut. Allah mengirimkan burung-burung Ababil yang membawa batu-batu dari tanah liat yang dibakar (sijjil).
Kisah ini menegaskan beberapa poin penting yang menjadi tema utama surah Makkiyah:
Sebagai pembanding, surah-surah Madaniyah (seperti Al-Baqarah atau An-Nisa) umumnya diturunkan setelah hijrah, ketika umat Islam mulai membentuk komunitas dan negara. Oleh karena itu, surah Madaniyah lebih banyak membahas hukum sosial, perundang-undangan, muamalah (transaksi), jihad, dan tata kelola masyarakat Islam.
Karena Surah Alfil sepenuhnya berfokus pada narasi pemeliharaan rumah ibadah dan menunjukkan kebesaran Allah melalui peristiwa alamiah yang dahsyat, dan bukan mengatur kehidupan sosial atau hukum negara, maka kesimpulannya tetap kuat: surah alfil termasuk golongan surah Makkiyah.
Jadi, ketika kita mengkaji klasifikasi, Surah Alfil (105) secara tegas dikategorikan sebagai surah Makkiyah. Penurunannya menekankan akidah inti dan membuktikan bahwa Allah adalah Pelindung rumah-Nya, jauh sebelum Islam diizinkan untuk melembagakan dirinya dalam struktur pemerintahan di Madinah. Pemahaman ini membantu umat Islam menempatkan surah ini dalam konteks risalah Nabi Muhammad SAW secara kronologis dan tematik.