Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam susunan mushaf Al-Qur'an dan merupakan inti dari seluruh ajaran Ilahi. Surat ini wajib dibaca dalam setiap rakaat salat fardu maupun sunnah, menjadikannya fondasi utama bagi seorang Muslim dalam beribadah. Dikenal juga sebagai "Ummul Kitab" (Induk Al-Kitab) atau "As-Sab’ul Matsani" (Tujuh Ayat yang Diulang-ulang), Al-Fatihah mengandung pujian, pengakuan keesaan Allah, permohonan petunjuk, dan penutup berupa doa.
Karena kedudukannya yang sangat vital, memahami makna dan menguasai cara membacanya dengan tartil (pelan dan benar) adalah hal yang sangat ditekankan. Berikut adalah teks lengkap Al-Fatihah beserta transliterasi dan terjemahannya.
Membaca Al-Fatihah bukan sekadar melafalkan huruf, melainkan harus memperhatikan kaidah tajwid. Tajwid berarti mengeluarkan setiap huruf dari makhraj (tempat keluarnya) yang benar dan memberikan hak serta mustahaknya dari sifat-sifat huruf. Kesalahan dalam membaca satu huruf saja, terutama pada ayat-ayat kunci, dapat mengubah makna secara drastis.
Perhatikan perbedaan antara "an'amta" (Engkau beri nikmat) dan pengucapan yang salah yang mungkin terdengar mirip dengan kata-kata lain. Atau, perbedaan antara lafadz Rabbil 'Aalamiin (Tuhan semesta alam) dengan mengucapkan huruf 'dhal' (ذ) sebagai 'zay' (ز) akan menghilangkan makna pujian yang sempurna kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi seorang Muslim untuk menyempurnakan bacaannya dengan belajar langsung dari guru atau sumber belajar yang otentik.
Keutamaan surat ini sangat besar. Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berfirman bahwa Al-Fatihah adalah pembagian antara-Nya dengan hamba-Nya. Ketika seorang hamba membaca ayat pertama, Allah menjawab, "Hamba-Ku memuji-Ku." Ketika membaca ayat kedua, Allah menjawab, "Hamba-Ku mengagungkan-Ku." Ketika membaca ayat keempat, Allah berfirman, "Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta."
Surat ini mencakup tiga pilar utama ibadah:
Karena Al-Fatihah adalah penentu sahnya salat, membacanya dengan penuh penghayatan akan membawa ketenangan batin dan kedekatan spiritual. Setiap kata dalam tujuh ayat ini adalah janji dan pengakuan yang mengikat seorang Muslim dalam hubungannya dengan Sang Pencipta. Mempelajari dan mengamalkan isinya adalah kunci untuk memahami hakikat dari ritual salat itu sendiri.