Al-Qur'an adalah petunjuk utama bagi umat Islam, dan setiap hurufnya mengandung pahala yang berlipat ganda. Di antara seluruh surah dalam kitab suci tersebut, terdapat satu surah yang memiliki kedudukan istimewa tak tertandingi, yaitu Al-Fatihah. Surah ini wajib dibaca dalam setiap rakaat salat fardu maupun sunah, menjadikannya fondasi utama dalam ibadah seorang Muslim.
Setelah memahami keutamaan Al-Fatihah, seorang Muslim dianjurkan untuk melanjutkannya dengan surah-surah pendek lainnya, terutama dalam pelaksanaan salat. Mengenal dan menghafal surah-surah pendek ini tidak hanya memperkaya praktik ibadah harian kita, tetapi juga memperdalam pemahaman kita tentang pesan-pesan Tuhan dalam konteks yang lebih luas.
Surat Al-Fatihah (Pembukaan) adalah tujuh ayat pertama dalam Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda bahwa Al-Fatihah adalah 'Ummul Kitab' (Induk Al-Qur'an) karena ia memuat ringkasan menyeluruh dari seluruh ajaran Al-Qur'an, mulai dari pujian kepada Allah, pengakuan tauhid, hingga permohonan petunjuk jalan yang lurus.
Dalam shalat, Allah SWT berfirman bahwa pahala bacaan Al-Fatihah dibagi antara Allah dan hamba-Nya. Ayat pertama hingga ketiga adalah pujian bagi Allah, ayat keempat adalah pengakuan keesaan Allah, dan ayat kelima hingga ketujuh adalah permohonan hamba kepada Tuhannya. Karena peran sentralnya, ketidakabsahan salat tanpa membacanya telah disepakati oleh mayoritas ulama. Keindahan maknanya adalah jaminan bahwa kita selalu kembali memohon bimbingan setiap hari.
Setelah membaca Al-Fatihah, dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca surah lain, atau minimal beberapa ayat dari surah lainnya, baik pada rakaat pertama maupun kedua. Untuk mempermudah hafalan dan pengamalan dalam salat sehari-hari, banyak Muslim fokus menghafal surah-surah pendek yang tertera di akhir Mushaf (Juz 'Amma).
Selain surah-surah pelindung di atas, surah-surah seperti Al-Kafirun, Al-Kautsar, dan Al-Ashr juga sering menjadi pilihan favorit untuk melengkapi bacaan salat. Setiap surah, meskipun pendek, membawa pesan moral dan spiritual yang mendalam. Misalnya, Surah Al-Kafirun mengajarkan tentang kejelasan batasan dalam beragama, sementara Surah Al-Ashr menekankan pentingnya waktu dan amal saleh.
Proses menghafal dan membaca surah-surah ini secara rutin dalam shalat berfungsi sebagai upaya mujahadah (perjuangan) ruhaniah. Dengan mengulanginya, ayat-ayat tersebut akan semakin meresap ke dalam hati, bukan sekadar menjadi hafalan lisan. Intensitas pembacaan ini membantu menjaga hati tetap terikat pada mengingat Allah SWT.
Bagi pemula yang baru belajar salat atau menghafal, fokuslah pada penguasaan Al-Fatihah terlebih dahulu, pastikan tajwidnya benar. Setelah itu, secara bertahap tambahkan satu per satu surah pendek dari Juz 'Amma. Jangan berkecil hati jika awalnya terasa sulit; konsistensi adalah kunci utama dalam berinteraksi dengan kalamullah. Setiap kali kita membuka Mushaf atau melafalkan surah-surah ini, kita sedang meneguhkan kembali janji setia kita kepada Sang Pencipta.