Menguak Nama Lain Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah, atau pembuka Al-Qur'an, adalah salah satu surat teragung dan paling fundamental dalam Islam. Ia wajib dibaca dalam setiap rakaat shalat, menjadikannya bacaan yang paling sering diulang oleh umat Muslim di seluruh dunia. Karena kedudukannya yang sangat tinggi, surat ini dianugerahi berbagai nama dan julukan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Memahami nama-nama lain dari surat Al Fatihah disebut apa saja, akan menambah kekhusyukan dan apresiasi kita terhadap keagungan ayat-ayatnya.

Al-Fatihah

Ilustrasi representasi Al-Qur'an

Mengapa Al-Fatihah Memiliki Banyak Nama?

Sebuah teks suci yang sangat penting seringkali dinamai lebih dari satu kali dalam tradisi keagamaannya. Dalam Islam, keanekaragaman nama ini mencerminkan kedalaman makna, fungsi, dan posisi surat Al-Fatihah. Nama-nama ini muncul dari berbagai konteks, baik dalam Al-Qur'an itu sendiri, hadis Nabi Muhammad SAW, maupun dari para ulama terdahulu.

1. Asal Usul Nama Utama: Al-Fatihah

Nama yang paling populer dan utama adalah Al-Fatihah (الفاتحة), yang artinya "Pembukaan" atau "Yang Membuka". Disebut demikian karena surat ini menjadi pembuka bagi seluruh isi Al-Qur'an, dan juga menjadi pembuka bagi setiap rangkaian shalat yang kita kerjakan. Tanpa membacanya, shalat dianggap tidak sah.

2. Ummul Kitab dan Ummul Qur'an

Salah satu sebutan yang paling sering disebutkan adalah Ummul Kitab (أم الكتاب) dan Ummul Qur'an (أم القرآن). Kedua istilah ini secara harfiah berarti "Induk Al-Kitab" atau "Induk Al-Qur'an". Nama ini merujuk pada fakta bahwa Al-Fatihah mengandung inti sari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam Al-Qur'an secara keseluruhan, seperti tauhid, pujian kepada Allah, permohonan petunjuk, dan janji pertanggungjawaban di akhirat. Ia adalah ringkasan menyeluruh dari wahyu Allah.

3. As-Sab’ul Matsani (Tujuh Ayat yang Diulang-ulang)

Banyak orang mengenal surat Al Fatihah disebut juga dengan As-Sab'ul Matsani (السبع المثاني). Nama ini secara eksplisit disebutkan dalam Surah Al-Hijr ayat 87: "Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang diulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung." As-Sab'ul Matsani merujuk pada tujuh ayat dalam surat ini yang senantiasa dibaca berulang kali dalam setiap rakaat shalat. Pengulangan ini menekankan pentingnya meditasi mendalam terhadap maknanya setiap kali diucapkan.

4. Al-Hamd

Surat ini juga sering disebut sebagai Al-Hamd (الحمد), yang berarti "Pujian". Nama ini diambil dari ayat pertamanya, "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin" (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam). Surat ini secara fundamental adalah surat pujian dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya. Dalam beberapa riwayat, Nabi SAW bersabda bahwa Allah berfirman tentang surat ini, "Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku dua bagian. Bagi hamba-Ku apa yang ia minta." Pembagian ini diawali dengan pujian kepada-Nya.

5. Asy-Syifa' (Penyembuh)

Nama lain yang menunjukkan fungsi vitalnya adalah Asy-Syifa' (الشفاء), yang berarti "Penyembuh". Para ulama meyakini bahwa membaca surat Al-Fatihah dengan keyakinan penuh dapat menyembuhkan penyakit fisik maupun spiritual. Keagungan maknanya yang memohon petunjuk dan pertolongan Allah adalah obat penenang jiwa yang paling manjur.

Fungsi dan Kedudukan Surat Al-Fatihah

Selain dikenal dengan berbagai nama, fungsi Al-Fatihah sangatlah krusial. Selain menjadi rukun shalat, ia juga berfungsi sebagai:

Kesimpulannya, ketika kita bertanya surat Al Fatihah disebut apa saja, kita merujuk pada serangkaian kehormatan yang diberikan kepadanya: Al-Fatihah (Pembuka), Ummul Kitab (Induk Kitab), As-Sab'ul Matsani (Tujuh Ayat Pengulang), Al-Hamd (Pujian), dan Asy-Syifa' (Penyembuh). Setiap nama membawa dimensi pengabdian yang berbeda, menegaskan bahwa surat ini adalah pondasi ibadah seorang Muslim. Memahami ini mendorong kita untuk membacanya dengan tafakur dan penghayatan yang lebih mendalam setiap waktu.

🏠 Homepage