Memahami Klasifikasi Surat Al-Fatihah dalam Al-Qur'an

Pertanyaan mengenai klasifikasi dan kedudukan sebuah surat dalam Al-Qur'an sangatlah penting, terutama bagi umat Muslim yang ingin mendalami inti ajaran Islam. Salah satu surat yang paling fundamental dan sering dibaca adalah Surat Al-Fatihah. Pertanyaan utama yang sering muncul adalah: Surat Al-Fatihah tergolong surah apa?

Secara umum, Al-Fatihah adalah pembuka Al-Qur'an. Namun, klasifikasi keagamaannya lebih mendalam dari sekadar urutan penempatan. Surat ini dikenal dengan banyak nama lain, yang masing-masing menyoroti aspek penting dari isinya. Secara spesifik, Al-Fatihah tergolong sebagai surat yang:

1. Surat Makkiyah (Berdasarkan Tempat Turun)

Klasifikasi utama surat-surat dalam Al-Qur'an dibagi menjadi Makkiyah dan Madaniyah, berdasarkan tempat turunnya wahyu, sebelum atau sesudah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Mayoritas ulama sepakat bahwa Surat Al-Fatihah tergolong surah Makkiyah. Artinya, ayat-ayatnya diturunkan di Mekkah sebelum peristiwa hijrah. Ciri khas surat Makkiyah seringkali berfokus pada penguatan tauhid, keesaan Allah, hari kiamat, serta sifat-sifat Allah SWT. Al-Fatihah sangat mencerminkan hal ini, dimulai dengan pujian dan pengakuan terhadap kebesaran Tuhan.

DASAR/FONDASI Tauhid Ibadah Buka

Ilustrasi: Al-Fatihah sebagai fondasi utama.

2. Ummul Kitab dan Ummul Qur'an

Kedudukan Al-Fatihah sebagai surat terpenting dalam Al-Qur'an tidak terbantahkan. Ia dijuluki sebagai "Ummul Kitab" (Induk Kitab) dan "Ummul Qur'an" (Induk Al-Qur'an). Julukan ini muncul karena surat ini merangkum esensi dan tujuan keseluruhan Al-Qur'an. Jika Al-Qur'an adalah sebuah pohon, maka Al-Fatihah adalah akarnya. Semua tema besar dalam Islam—pengenalan Allah (Rabbul 'Alamin), penegasan Hari Pembalasan (Yaumiddin), penegasan hanya kepada Allah kita beribadah dan memohon pertolongan—terkandung di dalamnya.

3. Surat Asy-Syifa (Penyembuh)

Selain fungsi fundamentalnya dalam shalat, Al-Fatihah juga tergolong sebagai surat penyembuh (Asy-Syifa). Rasulullah SAW mengajarkan bahwa pembacaan ayat-ayat suci, terutama Al-Fatihah, memiliki kekuatan spiritual untuk menyembuhkan penyakit jasmani maupun rohani. Ini menunjukkan bahwa klasifikasinya tidak hanya bersifat teologis-struktural, tetapi juga aplikatif dalam kehidupan sehari-hari sebagai medium ruqyah yang sah.

4. Surat Tujuh Ayat Masani

Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat dan sering disebut sebagai "Sab'ul Matsani" (Tujuh Ayat yang Diulang-ulang). Klasifikasi ini menekankan sifat keberulangannya dalam setiap rakaat salat wajib. Oleh karena itu, Surat Al-Fatihah tergolong surah yang memiliki status unik—ia adalah satu-satunya surat yang wajib dibaca secara penuh dalam setiap ritual salat, menjadikannya pilar ibadah yang tidak terpisahkan dari syariat Islam. Tanpa membacanya, salat dianggap tidak sah menurut pandangan mayoritas ulama.

Kesimpulannya, ketika kita bertanya surat Al-Fatihah tergolong surah apa, jawabannya mencakup beberapa tingkatan: ia adalah surat Makkiyah, ia adalah Ummul Kitab karena merangkum inti wahyu, ia adalah Asy-Syifa karena mengandung unsur penyembuhan, dan ia adalah Sab'ul Matsani karena keunikannya dalam pengulangan salat. Semua klasifikasi ini menegaskan bahwa Al-Fatihah bukan sekadar pembuka, melainkan inti dari hubungan vertikal antara hamba dan Tuhannya.

🏠 Homepage