Pendahuluan
Surat Al-Fil (الفيل), yang berarti "Gajah", adalah surat ke-105 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat yang terdiri dari lima ayat pendek ini termasuk golongan surat Makkiyah karena diwahyukan di Mekkah. Kandungan utamanya adalah pengingat akan mukjizat pertolongan Allah SWT kepada kaum Quraisy dan Ka'bah dari serangan pasukan Raja Abrahah yang hendak menghancurkan Ka'bah dengan pasukan gajahnya.
Mempelajari surat ini tidak hanya meningkatkan kedekatan kita dengan Al-Qur'an tetapi juga membantu kita memahami hukum tajwid dasar yang terdapat di dalamnya. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur'an sesuai dengan kaidah yang benar.
Teks Surat Al-Fil Lengkap Beserta Artinya
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَـٰبِ ٱلْفِيلِ
(1. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhanmu telah membinasakan para perusak Ka'bah (pasukan gajah)?)
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ
(2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?)
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
(3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berkelompok-kelompok,)
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
(4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang keras,)
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ
(5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (oleh ulat).)
Panduan Tajwid Surat Al-Fil
Meskipun singkat, Surat Al-Fil mengandung beberapa hukum tajwid penting yang perlu diperhatikan agar bacaan menjadi merdu dan sesuai sunnah. Berikut adalah ringkasan tajwid ayat per ayat:
Ayat 1: أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَـٰبِ ٱلْفِيلِ
- أَلَمْ تَرَ: Terdapat Alif Lam Syamsiyah (Lam sukun bertemu Ta’ tidak dibaca, tetapi karena ini adalah Hamzah Washl di awal kalimat, kita langsung membaca Ta'). Dalam konteks ini sering dibaca Idgham Syamsi jika mengikuti bacaan cepat.
- كَيْفَ: Hukum Madd Lin (Ya sukun didahului fathah). Dibaca sepanjang 2 harakat.
- رَبُّكَ: Hukum Idgham Bighunnah (Dhommah bertemu Mim). Dibaca dengan dengung sepanjang 2 harakat.
- بِأَصْحَـٰبِ: Terdapat Madd Wajib Muttashil (Alif bertemu Hamzah dalam satu kalimat). Dibaca 4 atau 5 harakat.
Ayat 2: أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ
- فِى: Hukum Madd Thobi'i (Ya sukun didahului kasrah). Dibaca 2 harakat.
- تَضْلِيلٍ: Terdapat Idgham Ma'al Ghunnah (Lam bertemu Nun bertasydid). Dibaca dengan dengung 2 harakat, dan harakat terakhir adalah Tanwin Izhar Halqi jika diwasalkan. Jika diwakafkan, berlaku hukum Waqaf Badal (mengganti tanwin dengan harakat kasrah lalu dibaca panjang 2 harakat karena adanya Ya sukun).
Ayat 3: وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
- وَأَرْسَلَ: Terdapat Alif Lam Qamariyah (Lam mati bertemu Ra').
- طَيْرًا: Terdapat hukum Iqlab (Tanwin bertemu Alif) atau seringkali dibaca sebagai Idgham bila ghunnah (Nun mati bertemu Alif). Dibaca tanpa dengung.
- أَبَابِيلَ: Terdapat Madd Thobi'i karena adanya Alif setelah harakat fathah. Dibaca 2 harakat.
Ayat 4: تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
- بِحِجَارَةٍ مِّنْ: Hukum Idgham Bilaghunnah (Tanwin bertemu Mim). Dibaca tanpa dengung (hanya dilebur ke huruf Mim).
- سِجِّيلٍ: Terdapat Tafkhim (Huruf Sin dibaca tebal karena posisi huruf Sin berada di antara dua huruf tebal, walau ini adalah bacaan standar, namun penekanan pada lafadz ini penting). Jika diwakafkan, hukumnya adalah Waqaf Badal (menjadi Sijjil).
Ayat 5: فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ
- عَصْفٍ مَّأْكُولٍ: Hukum Idgham Ma'al Ghunnah (Tanwin bertemu Mim bertasydid). Dibaca dengung selama 2 harakat.
- مَّأْكُولٍ: Terdapat Madd Badal (Hamzah didahului Alif). Dibaca 2 harakat. Jika diwaqafkan, dibaca 2 harakat (Madd Aridh Li Sukun).
Hikmah di Balik Surat Al-Fil
Kisah pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah adalah bukti nyata kekuasaan Allah SWT dalam melindungi tempat suci-Nya, Ka'bah. Abrahah membangun gereja besar di Yaman dengan tujuan mengalihkan fokus ibadah haji dari Ka'bah ke gerejanya. Ketika usahanya gagal, ia murka dan memutuskan menghancurkan Ka'bah. Namun, Allah mengirimkan burung Ababil yang membawa batu-batu panas, menghancurkan pasukan tersebut sebelum mereka mencapai Mekkah.
Hikmah utama dari surat ini adalah penegasan bahwa tidak ada kekuatan, sekecil apa pun (seperti burung kecil), yang dapat menandingi kehendak dan pertolongan Allah SWT, terutama ketika menyangkut rumah-Nya. Ini menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk selalu bergantung penuh kepada Allah dalam menghadapi tantangan, betapapun besar musuh yang dihadapi.