Membaca Surat Al-Ikhlas dalam Tahlil

TAHLIL Ketenangan Jiwa

Simbolisasi acara pengingat dan doa (Tahlil)

Dalam tradisi keagamaan Islam, khususnya di kalangan Muslim Nusantara, acara tahlilan (pembacaan kalimat Laa ilaaha illallah secara berulang) menjadi bagian penting dalam ritual mengenang almarhum atau mendoakan arwah. Rangkaian pembacaan ini seringkali diisi dengan bacaan-bacaan khusus dari Al-Qur'an, di antaranya adalah Surat Al-Ikhlas.

Pertanyaan mengenai surat al ikhlas dibaca dalam tahlil sebanyak berapa kali sering muncul, baik karena mengikuti kebiasaan yang sudah ada maupun karena mencari landasan syar'i yang spesifik. Kehadiran surat ini dalam tahlil memiliki makna teologis yang mendalam, mengingat kandungan pokoknya adalah tauhid murni.

Kandungan Surat Al-Ikhlas: Inti Ketauhidan

Surat Al-Ikhlas, yang terdiri dari empat ayat pendek, diibaratkan sebagai sepertiga Al-Qur'an. Nama surat ini berarti 'Pemurnian' atau 'Ketulusan'. Surat ini secara tegas menyatakan keesaan Allah SWT, menolak segala bentuk kesyirikan, dan menegaskan keunikan serta kemandirian Tuhan semesta alam.

Qul Huwallahu Ahad (Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa)

Allahu Ash-Shamad (Allah tempat bergantung segala sesuatu)

Lam Yalid Wa Lam Yuulad (Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan)

Wa Lam Yakullahu Kufuwan Ahad (Dan tiada seorang pun yang menyamai Dia)

Karena kedudukannya yang sangat fundamental dalam Islam—yaitu sebagai pilar utama akidah—membaca surat ini dalam momen mendoakan orang yang telah meninggal dianggap sangat bermanfaat. Doa yang disampaikan melalui pengakuan tauhid tertinggi ini diyakini lebih mudah diterima oleh Allah SWT.

Mengapa Al-Ikhlas Dibaca dalam Tahlil?

Ada beberapa alasan mengapa Surat Al-Ikhlas menjadi bacaan favorit dalam sesi tahlilan, terlepas dari jumlah pastinya:

  1. Memohon Ampunan Berbasis Tauhid: Pembacaan ini adalah cara memohon rahmat dengan menyertakan pujian tertinggi kepada Allah SWT.
  2. Sunnah Umum dalam Doa: Secara umum, dalam Islam, mengawali doa dengan pujian kepada Allah dan Rasul-Nya adalah sunnah. Al-Ikhlas berfungsi sebagai pujian yang sangat sempurna.
  3. Ringan dan Mudah Dihafal: Karena ringkas, surat ini mudah dibaca berulang kali oleh jamaah yang hadir, memungkinkan pengulangan doa dalam jumlah besar tanpa membebani.

Berapa Jumlah Ideal Pembacaan Surat Al-Ikhlas?

Mengenai batasan spesifik tentang surat al ikhlas dibaca dalam tahlil sebanyak berapa kali, perlu digarisbawahi bahwa tidak ada dalil sahih dari Nabi Muhammad SAW yang menetapkan jumlah pasti (misalnya, 11 kali, 100 kali, atau 1000 kali) untuk dibaca khusus dalam konteks tahlilan paska-kematian.

Namun, dalam praktik keagamaan yang berkembang, jumlah pengulangan sering kali disesuaikan dengan tradisi lokal atau niat pembaca. Beberapa tradisi menganjurkan pembacaan tiga kali, tujuh kali, atau kelipatan tertentu, seringkali disesuaikan dengan jumlah surat lain yang dibaca (seperti Al-Fatihah atau Al-Falaq/An-Nas).

Intinya, yang lebih utama bukanlah kuantitas bacaan melainkan kualitas niat dan kekhusyukan. Jika niatnya adalah mendoakan almarhum dengan segenap ketulusan berdasarkan pengakuan tauhid, maka bacaan tersebut memiliki nilai ibadah.

Tahlil dan Kedudukan Doa untuk Mayit

Tahlilan secara keseluruhan adalah bentuk akumulasi doa kolektif untuk almarhum. Hukum tahlil sendiri masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Sebagian ulama melihatnya sebagai amalan yang baik karena di dalamnya terdapat pembacaan Al-Qur'an dan dzikir yang pahalanya bisa dihadiahkan kepada mayit. Mereka mendasarkan pada kaidah umum bahwa doa Muslim untuk saudaranya yang muslim akan dikabulkan.

Sementara itu, bacaan seperti Al-Ikhlas dan surat pendek lainnya sering kali disisipkan karena ia mengandung dzikir dan pujian kepada Allah, yang pahalanya selalu dianjurkan untuk umat Islam secara umum.

Ketika seseorang bertanya tentang surat al ikhlas dibaca dalam tahlil sebanyak, jawaban praktisnya adalah mengikuti kebiasaan yang berlaku di komunitas setempat selama kebiasaan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip dasar syariat (yaitu tidak meyakini bahwa jumlah tertentu wajib mendatangkan manfaat secara mutlak tanpa izin Allah).

Kesimpulan Praktis

Pembacaan Surat Al-Ikhlas dalam tahlil adalah praktik yang baik karena surat tersebut memuat inti ajaran Islam: Tauhid. Tidak ada angka sakral yang wajib diikuti. Jika tradisi Anda menetapkan pembacaan 11 kali, maka lakukanlah dengan khusyuk. Jika tradisi lain menetapkan 33 kali, lakukanlah dengan penuh penghayatan.

Fokus utama harus tetap pada keikhlasan niat, yaitu mendoakan agar almarhum mendapatkan keringanan siksa dan ditempatkan di surga berkat rahmat Allah, yang telah ditegaskan kemuliaan-Nya dalam Surat Al-Ikhlas itu sendiri. Pengulangan surat ini hanyalah metode untuk memperbanyak dzikir dan doa dalam rangka menghadiahkan pahala kepada arwah.

🏠 Homepage