Surat dalam Al-Qur'an yang Tidak Diawali dengan Basmalah

Setiap Muslim mengetahui bahwa lafal "Bismillahirrahmannirrahim" (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) merupakan pembuka yang sangat dianjurkan, bahkan wajib, sebelum memulai hampir setiap amal baik dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Lafal mulia ini, yang terdiri dari satu ayat dalam Surah An-Naml (ayat 30), adalah penanda dimulainya sebuah perbuatan dengan mengharap keberkahan dan pertolongan dari Allah SWT.

Namun, dalam susunan mushaf Al-Qur'an yang kita pegang saat ini, terdapat satu pengecualian yang sangat terkenal dan telah menjadi konsensus di kalangan ulama mengenai permulaan suratnya. Keunikan ini selalu menarik perhatian para pembaca dan penghafal Al-Qur'an.

?

Surah yang Dimaksud: At-Taubah

Satu-satunya surah dalam Al-Qur'an yang secara tekstual tidak diawali dengan lafal "Bismillahirrahmannirrahim" adalah Surah At-Taubah (Surah ke-9). Surah ini dimulai langsung dengan firman Allah:

"Barā'atun minallāhi wa rasūlihi ila alladhīna ‘āhadttum mina-l-musyrikīn."

Ayat pembuka ini memberikan pernyataan deklarasi pemutusan perjanjian dari Allah dan Rasul-Nya kepada kaum musyrikin yang telah mengadakan perjanjian dengan kaum Muslimin.

Mengapa Surah At-Taubah Tidak Memiliki Basmalah?

Para ulama telah mengemukakan beberapa alasan kuat mengapa Surah At-Taubah menjadi pengecualian ini. Pemahaman ini didasarkan pada tradisi periwayatan (riwayat) dari para sahabat Nabi Muhammad SAW, terutama dari sahabat terkemuka seperti Ali bin Abi Thalib.

1. Kesamaan Tema dengan Al-Anfal

Alasan utama yang sering dikemukakan adalah karena kesamaan substansi dan kesinambungan tematik antara Surah At-Taubah dengan surah sebelumnya, yaitu Surah Al-Anfal (Surah ke-8). Surah Al-Anfal membahas berbagai ketentuan perang dan pembagian rampasan perang (ghanimah) yang terjadi setelah Perang Badar. Sementara itu, Surah At-Taubah turun belakangan dan berisi kelanjutan serta penguatan dari kebijakan perang dan penindasan terhadap perjanjian yang dilanggar oleh kaum musyrikin.

Imam As-Suyuthi meriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Surah Al-Anfal diturunkan tentang peperangan, dan Surah At-Taubah diturunkan tentang pemutusan perjanjian. Keduanya adalah satu kesatuan, dan karena Surah Al-Anfal diawali tanpa basmalah, maka At-Taubah pun mengikutinya."

2. Menekankan Sifat Deklarasi

Beberapa ulama lain berpendapat bahwa sifat Surah At-Taubah adalah sebuah "pemutusan hubungan" atau "pembebasan diri" (Barā'ah) dari kaum musyrikin. Basmalah, yang berarti memohon rahmat dan kasih sayang Allah, dianggap kurang sesuai untuk memulai sebuah deklarasi tegas mengenai sanksi atau pemutusan kontrak. Basmalah melambangkan kedamaian dan rahmat, sedangkan pembukaan At-Taubah lebih bernuansa peringatan keras dan penegasan hukum.

3. Penetapan Mushaf Utsmani

Keputusan final mengenai penempatan dan penulisan mushaf Al-Qur'an dilakukan pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Komite penyusun mushaf (yang dikenal sebagai Mushaf Imam) telah menetapkan urutan surah-surah berdasarkan hafalan dan catatan para sahabat. Dalam kodifikasi ini, At-Taubah diletakkan persis setelah Al-Anfal tanpa pemisah Bismillah. Ini menegaskan bahwa peniadaan Basmalah pada pembukaan At-Taubah adalah bagian dari ketetapan ilahiyah yang diwariskan melalui Rasulullah SAW.

Apakah Basmalah Ada di Tengah Surah?

Meskipun tidak diawali dengan Basmalah, Surah At-Taubah tetap mengandung lafal "Bismillahirrahmannirrahim" di dalamnya, meskipun letaknya bukan di permulaan surah. Ayat yang mengandung Basmalah tersebut adalah ayat ke-128:

"Lakad jā'akum rasūlum min anfsikum ‘azīzun ‘alaihi mā ‘anittum harīsun ‘alaikum bil mu’minīna raūfur rahīm. Fa in tawallaw faqul hasbiyallāh, lā ilāha illā huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azīm."

Terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah ayat 129 Surah At-Taubah (yang berbicara tentang berpalingnya kaum) merupakan kelanjutan langsung dari ayat sebelumnya ataukah itu merupakan bagian awal dari Surah Yunus (yang dimulai dengan Basmalah). Namun, secara konsensus penulisan mushaf, Surah At-Taubah berakhir pada ayat 129 tanpa Bismillah pembuka untuk Surah Yunus berikutnya.

Kesimpulan

Surah yang tidak diawali dengan Basmalah hanya ada satu, yaitu Surah At-Taubah. Ini bukan karena kelalaian, tetapi karena adanya hikmah dan alasan yang sangat kuat terkait hubungan tematiknya dengan surah sebelumnya (Al-Anfal) dan sifat deklaratif dari ayat pembukanya. Hal ini menunjukkan betapa teraturnya dan terjaganya susunan Al-Qur'an, bahkan dalam hal penanda antar-surah.

Daftar Singkat Surat yang Termasuk Al-Qur'an:

Memahami pengecualian ini menambah kedalaman apresiasi kita terhadap kesempurnaan mushaf Al-Qur'an yang ada di tangan umat Islam saat ini.

🏠 Homepage