Surat Al-Qadr (Lailatul Qadar) dan Terjemahannya

Surat Al-Qadr, yang terdiri dari lima ayat pendek, adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memiliki kedudukan sangat istimewa. Surat ini menjelaskan tentang malam yang lebih mulia dari seribu bulan, yaitu Malam Lailatul Qadar, malam di mana Al-Qur'an pertama kali diturunkan. Memahami ayat-ayat ini beserta terjemahannya sangat penting bagi setiap Muslim, terutama saat menyambut sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.

Ilustrasi Cahaya Malam yang Mulia

Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh berkah yang dijanjikan Allah SWT sebagai waktu terbaik untuk beribadah. Nilai ibadah pada malam ini setara dengan seribu bulan, sebuah kehormatan besar yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Karena kerahasiaan penetapannya, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan seluruh malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan untuk meraih kemuliaan ini.

Teks Arab dan Terjemahan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar).
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk membawa segala urusan.
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ طُلُوعِ الْفَجْرِ
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Kandungan dan Makna Penting

Ayat pertama dan kedua langsung memperkenalkan topik utama, yaitu penegasan akan keagungan malam Lailatul Qadar dan pertanyaan retoris yang menekankan betapa misterius dan agungnya malam tersebut. Pertanyaan "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?" berfungsi untuk menarik perhatian penuh pendengar kepada penjelasan yang akan menyusul.

Puncak penekanan terletak pada ayat ketiga: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." Seribu bulan setara dengan kurang lebih 83 tahun. Ini menunjukkan bahwa nilai ibadah yang dilakukan pada malam tersebut sangatlah besar, melampaui rata-rata usia manusia dalam mencari kebaikan.

Ayat keempat menjelaskan fenomena yang terjadi pada malam tersebut: turunnya para malaikat, termasuk Ruh (Malaikat Jibril). Kehadiran mereka membawa ketenangan dan penetapan segala urusan yang diizinkan Allah SWT. Hal ini mengindikasikan bahwa malam tersebut adalah malam penuh rahmat, di mana keberkahan mengalir deras ke bumi.

Penutup surat dalam ayat kelima menyatakan bahwa malam itu dipenuhi dengan kedamaian dan kesejahteraan, berlangsung dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar. Kesejahteraan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga ketenangan batin bagi orang-orang yang beribadah di dalamnya. Oleh karena itu, umat Islam didorong untuk mengisi malam-malam ini dengan shalat, doa, zikir, dan tadarus Al-Qur'an, mengharapkan pengampunan dan rahmat tak terhingga dari Allah SWT.

🏠 Homepage