Kandungan dan Keutamaan Surat Al-Falaq (Qul A'udzu Birabbil Falaq)

Perlindungan Ilustrasi fajar dan perisai perlindungan

Teks Surat Al-Falaq (Qul A'udzu Birabbil Falaq)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Bacaan dan Terjemahan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Qul a'uudzu birabbil falaq

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar,"

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Min syarri maa khalaq

dari kejahatan makhluk-Nya,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

Wamin syarri ghaasiqin idzaa waqab

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

Wamin syarrin naffaa-tsaatil 'uqad

dan dari kejahatan wanita-wanita (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (simpul-simpul),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Wamin syarri haasidin idzaa hasad

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."

Mengapa Kita Membaca Surat Al-Falaq?

Surat Al-Falaq, yang merupakan surat ke-113 dalam Al-Qur'an, adalah salah satu dari dua surat pelindung (Mu'awwidzatain) bersama dengan Surat An-Naas. Ayat pembukanya yang terkenal, "Qul a'udzu birabbil falaq" (Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar), secara eksplisit memerintahkan Muslim untuk mencari perlindungan kepada Allah SWT dari segala bentuk kejahatan yang ada di alam semesta.

Ayat-ayat dalam surat ini mencakup permohonan perlindungan terhadap tiga kategori bahaya utama. Pertama, bahaya umum dari semua ciptaan Allah SWT. Ini mencakup segala sesuatu yang berpotensi mendatangkan mudharat, baik yang kita ketahui maupun yang tidak.

Kedua, perlindungan dari kegelapan malam ("ghaasiqin idzaa waqab"). Malam sering kali diasosiasikan dengan bahaya karena pandangan mata terbatas, dan banyak kejahatan yang lebih mudah terjadi dalam kegelapan, seperti binatang buas, pencurian, atau gangguan jin dan setan. Fajar (Al-Falaq) adalah waktu ketika kegelapan mulai sirna, melambangkan kemenangan cahaya dan keamanan atas kegelapan.

Ketiga, surat ini secara spesifik menyebutkan dua jenis kejahatan yang sangat merusak kehidupan sosial dan spiritual: kejahatan "peniup pada buhul-buhul" dan kejahatan orang yang dengki. Praktik meniup pada buhul-buhul sering diinterpretasikan sebagai sihir atau santet yang menggunakan simpul untuk mengikat atau menipu orang lain. Sementara itu, kedengkian (hasad) adalah penyakit hati yang mendorong seseorang mendoakan hilangnya nikmat dari orang lain, yang dapat memicu permusuhan dan perpecahan.

Membaca surat ini secara rutin, terutama saat pagi dan petang, adalah bentuk benteng spiritual yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menjaga diri dari segala marabahaya fisik maupun metafisik. Ini menegaskan bahwa satu-satunya sumber perlindungan sejati adalah Allah, Rabbul 'Alamin, Sang Pemilik Fajar.

🏠 Homepage