Kisah Tentara Gajah: Surat Al-Fil

Ilustrasi Perlindungan

Ilustrasi metaforis mengenai pasukan burung yang melindungi Rumah Suci.

Terjemahan Surat Al-Fil Ayat 5 (Fa'idza Ja'alnahu Ka’sfa Mahjuroh)

فَجَعَلْنَاهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ
"Maka Kami jadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (hama)."

Ayat kelima dari Surah Al-Fil ini merupakan klimaks dari kisah yang diceritakan dalam empat ayat sebelumnya. Ayat ini secara tegas menyatakan kesudahan bagi pasukan besar gajah yang dipimpin oleh Abrahah, gubernur Yaman yang mencoba menghancurkan Ka'bah di Mekkah.

Makna Mendalam Ayat Kelima

Terjemahan literal dari "Fa ja'alnāhum ka'ashfim ma'kūl" adalah "Maka Kami jadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan." Kata kunci di sini adalah "ashfim ma'kūl" (daun yang dimakan).

Dalam konteks linguistik Arab klasik, ungkapan ini memiliki konotasi kehancuran total dan ketidakberdayaan. Bayangkan sehelai daun yang tersisa setelah dimakan oleh serangga atau hewan; ia menjadi serpihan, hancur, tidak berbentuk, dan tidak lagi memiliki kekuatan atau bentuk aslinya. Ketika Allah SWT menjadikan pasukan besar itu seperti "daun yang dimakan", maknanya adalah:

  1. Kehancuran Total: Mereka tidak hanya dikalahkan, tetapi benar-benar musnah. Tidak ada sisa kekuatan militer yang berarti dari pasukan tersebut setelah serangan burung-burung Ababil.
  2. Ketidakberdayaan Mutlak: Sebuah tentara dengan gajah besar seharusnya menakutkan, namun mereka direduksi menjadi sesuatu yang remuk dan tidak berarti, sama seperti sisa makanan hewan.
  3. Pelajaran Sejarah: Kehancuran ini menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT kepada penduduk Mekkah dan dunia, menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan material yang dapat menandingi kehendak Ilahi.

Konteks Kisah Surat Al-Fil

Surat Al-Fil (Surah Ke-105 Al-Qur'an) menceritakan peristiwa dramatis yang terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Abrahah Al-Asyram, seorang raja Kristen dari Yaman yang berada di bawah kekuasaan kerajaan Aksum (Ethiopia), merasa cemburu melihat kemakmuran Mekkah akibat pemujaan Ka'bah. Ia membangun gereja besar (Al-Qulais) di Sana'a dan berniat mengalihkan jalur haji dari Ka'bah ke gerejanya.

Ketika usahanya gagal menarik perhatian Arab, Abrahah murka dan memimpin pasukan besar, termasuk gajah-gajah yang belum pernah dilihat bangsa Arab saat itu, menuju Mekkah untuk menghancurkan Ka'bah. Tujuan utamanya adalah untuk mengakhiri tradisi penyembahan berhala di sana dan memonopoli ibadah haji di gerejanya.

Allah SWT mengutus bala bantuan dari langit. Ayat 1 hingga 4 menjelaskan kedatangan burung-burung Ababil yang membawa batu-batu kecil dari tanah yang dibakar (sijjil). Ayat 5, yang menjadi fokus kita, menjelaskan hasil akhir dari serangan tersebut: kehancuran total pasukan gajah.

Signifikansi Ayat 5 dalam Sejarah

Kejadian ini sangat penting karena menandai perlindungan ilahi langsung terhadap Rumah Suci umat Islam sebelum era kenabian Muhammad ﷺ. Kemenangan ini membuat suku Quraisy di Mekkah semakin dihormati, karena mereka dianggap sebagai penjaga Ka'bah yang Allah jaga. Ini adalah sebuah peristiwa yang sangat menonjol dalam sejarah Arab pra-Islam dan sering dirujuk sebagai "Amul Fil" (Tahun Gajah).

Ayat kelima menegaskan bahwa kehancuran itu bukan sekadar kekalahan biasa, melainkan likuidasi total. Mereka tidak meninggalkan jejak, kecuali menjadi pelajaran bagi siapa pun yang berani menentang dan merencanakan kejahatan terhadap syiar agama Allah. Pemahaman bahwa terjemahan surat al fil ayat 5 merujuk pada kehancuran yang total memperkuat pesan utama surah ini: keagungan dan kekuasaan Allah tidak dapat dihalangi oleh kekuatan militer mana pun, sekecil apa pun ciptaan-Nya (seperti burung kecil) jika diperintahkan-Nya.

Inti dari ayat ini adalah janji pertolongan Allah bagi mereka yang berada di pihak kebenaran, meskipun tampak lemah dan jumlahnya sedikit, dibandingkan dengan musuh yang terlihat kuat dan sombong. Kehancuran pasukan gajah menjadi bukti empiris dari janji tersebut, menegaskan bahwa kesombongan akan selalu berujung pada kehancuran layaknya daun yang dimakan hama.

🏠 Homepage