Panduan Lengkap Tulisan Surat Al-Fatihah yang Benar

Surat Al-Fatihah, yang berarti "Pembukaan", adalah surat pertama dalam Al-Qur'an dan merupakan rukun utama dalam setiap shalat umat Islam. Membaca surat ini dengan **tulisan yang benar**—baik dari segi harakat, tajwid, maupun urutan ayat—sangatlah penting karena mengandung pujian tertinggi kepada Allah SWT.

Banyak perbedaan dalam penulisan khat (tulisan Arab) antar mushaf, namun prinsip dasar bacaan dan penempatan huruf haruslah konsisten. Berikut adalah pemaparan lengkap mengenai penulisan yang diakui secara umum, beserta transliterasi dan terjemahannya.

Ilustrasi visual simbolis Al-Fatihah sebagai cahaya petunjuk Al-Fatihah

Teks Lengkap Surat Al-Fatihah (Tulisan Arab)

Berikut adalah penulisan ayat demi ayat. Perhatikan penempatan hamzah, tasydid (w), dan harakat panjang (mad).

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.)
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-ʿālamīn
(Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.)
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Ar-raḥmānir-raḥīm
(Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.)
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Māliki yawmidd-dīn
(Raja di Hari Pembalasan.)
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Iyyāka naʿbudu wa iyyāka nastaʿīn
(Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.)
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
(Tunjukilah kami jalan yang lurus,)
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Ṣirāṭal-ladhīna anʿamta ʿalayhim, ghayril-maghḍūbi ʿalayhim wa lad-ḍāllīn
(Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.)

Pentingnya Ketelitian dalam Penulisan

Kesalahan penulisan dalam Al-Fatihah dapat berimplikasi pada perubahan makna (tafsir) atau bahkan batalnya shalat jika terjadi kesalahan fatal pada huruf yang mengubah arti. Misalnya, perbedaan antara *al-mālik* (Raja) dengan *al-malik* (Pemilik) di ayat keempat, meskipun dalam konteks Al-Fatihah kedua bacaan ini sah dan memiliki makna yang saling melengkapi, namun keakuratan penulisan harakat dan huruf sangat krusial untuk menghindari keraguan.

Fokus pada Huruf dan Harakat Kunci

  1. Alif Lam (ال): Pastikan huruf Lam (ل) diikuti oleh Alif (ا) pada kata seperti "Allāh" atau "Ar-Raḥmān" kecuali jika terjadi kontak dengan huruf Syamsiyah (huruf yang dileburkan ketika dibaca, seperti Ra' di Ar-Raḥmān).
  2. Tasydid (ّ): Tanda syaddah (tasydid) harus ada di atas huruf yang dibaca rangkap. Contoh nyata adalah pada kata "Rabbil-ʿālamīn" dan "Naʿbudu" (jika ada, meskipun pada kalimat ini tidak ada tasydid di awal). Dalam ayat "Iyyāka", terdapat tasydid ganda yang harus diperhatikan.
  3. Mad (Panjang): Perhatikan Alif Maddah (ٓ) atau harakat panjang lainnya. Misalnya pada kata "Iyyāka" terdapat Alif setelah Ya' (يَا) yang dibaca panjang, bukan 'Iya ka' biasa.
  4. Hamzah dan Alif: Pembedaan antara Alif (pembacaan panjang), Hamzah di atas (أَ/إِ), dan Hamzah di tengah (ء) sangat penting, terutama pada kata seperti "An'amta" (أَنعَمتَ) yang menggunakan hamzah qatha'.

Kisah di Balik Penamaan Al-Fatihah

Surat ini dinamakan Al-Fatihah karena memang berfungsi sebagai pembuka. Dalam shalat, ia adalah pembuka segala bacaan, dan secara umum, ia adalah pembuka kitab suci Al-Qur'an. Keistimewaannya tidak hanya terletak pada teksnya yang padat makna, tetapi juga pada penempatannya yang fundamental.

Para ulama menjelaskan bahwa setiap ayat dalam Al-Fatihah memiliki peran spesifik. Ayat 1-3 adalah pujian kepada Allah SWT, ayat 4 adalah penegasan kekuasaan-Nya, sementara ayat 5-7 adalah permohonan dan pengakuan seorang hamba kepada Rabb-nya. Struktur ini menjadikannya doa yang paling sempurna dan komprehensif bagi seorang Muslim.

Oleh karena itu, ketika kita menulis atau membaca Al-Fatihah, kita tidak hanya menyalin huruf, tetapi kita sedang merangkai inti dari tauhid dan permohonan ampunan. Memastikan **tulisan surat Al-Fatihah yang benar** adalah langkah awal untuk menghayati kedudukannya yang mulia dalam ibadah kita sehari-hari.

Selalu disarankan untuk merujuk pada mushaf standar yang telah dikaji oleh para ahli qiraat untuk memastikan akurasi bacaan dan penulisan, terutama jika Anda mempelajari metode bacaan tertentu (riwayat).

🏠 Homepage