Surah Al-Fatihah, yang berarti "Pembukaan," adalah surah pertama dalam Al-Qur'an. Keistimewaannya sangat besar, menjadikannya rukun utama dalam setiap rakaat shalat umat Islam. Ia juga dikenal dengan berbagai nama lain, seperti *Ummul Kitab* (Induk Al-Qur'an), *As-Sab'ul Matsani* (Tujuh Ayat yang Diulang-ulang), dan *Al-Kafiyah* (Yang Mencukupi). Memahami makna di balik setiap ayatnya adalah kunci untuk menghayati ibadah shalat secara mendalam.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pemilik hari pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat.
Al-Fatihah bukan sekadar pembuka bacaan. Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa surah ini adalah pemisah antara hamba dan Tuhannya dalam shalat. Ketika seorang hamba membaca ayat pertama ("Alhamdulillaahirabbil 'alamin"), Allah menjawab, "Hamba-Ku telah memuji-Ku." Ketika membaca ayat ketiga ("Ar-Rahmaanir Rahiim"), Allah menjawab, "Hamba-Ku telah menyanjung-Ku."
Ayat kelima, Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iinu, adalah inti pengakuan tauhid. Ini adalah pernyataan komitmen penuh: penyembahan hanya untuk-Nya dan permohonan pertolongan hanya kepada-Nya. Pengakuan ini menuntut konsentrasi penuh dan keikhlasan yang otentik dari pelakunya.
Puncak permintaan dalam surah ini terdapat pada ayat keenam dan ketujuh: permohonan untuk dituntun ke jalan yang lurus (*Shiraathal mustaqiim*). Jalan ini adalah jalan kebenaran, kebaikan, dan ketaatan. Permintaan ini juga meliputi penolakan terhadap dua jalan yang menyesatkan: jalan orang-orang yang dimurkai (karena mengetahui kebenaran namun menolaknya) dan jalan orang-orang yang tersesat (karena kebodohan atau ketidaktahuan).
Dalam riwayat lain, Al-Fatihah disebut sebagai penyembuh. Jika dibaca dengan penghayatan penuh, ia memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa. Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa surat ini adalah penawar bagi segala penyakit—baik penyakit hati maupun fisik. Oleh karena itu, mengulanginya tujuh kali dalam shalat sehari-hari adalah sebuah sarana penyucian diri dan pembaruan janji dengan Sang Pencipta secara terus-menerus. Memahami tata letak dan makna setiap kata dalam ayat-ayat Al-Fatihah membantu memperkuat fondasi keimanan dan kualitas ibadah seorang Muslim.
Surah ini merupakan ringkasan padat dari seluruh ajaran Islam: pengenalan terhadap keesaan Allah (tauhid rububiyyah dan uluhiyyah), penetapan hari akhir, dan panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang benar. Karena cakupannya yang komprehensif, ia layak menyandang gelar *Ummul Kitab*.