Penggemukan babi adalah fase krusial dalam usaha peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan bobot akhir babi sebelum dipasarkan. Keberhasilan fase ini sangat bergantung pada banyak faktor, namun salah satu elemen fundamental yang sering diabaikan adalah desain dan ukuran kandang babi penggemukan yang tepat. Kandang yang terlalu sempit dapat menyebabkan stres, peningkatan penyakit, dan pertumbuhan yang terhambat, sementara kandang yang terlalu luas bisa tidak efisien dalam penggunaan lahan dan biaya operasional.
Pentingnya Ukuran Kandang yang Tepat
Babi pada fase penggemukan (biasanya mulai dari bobot 25 kg hingga siap potong sekitar 90-110 kg) membutuhkan ruang yang cukup untuk bergerak, makan, minum, dan beristirahat dengan nyaman. Kepadatan populasi yang berlebihan adalah penyebab utama penurunan performa produksi. Standar umum menunjukkan bahwa ruang yang memadai meminimalkan kompetisi antar individu, terutama saat pemberian pakan.
Secara teknis, kepadatan ideal dihitung berdasarkan meter persegi per ekor. Untuk babi dalam fase pertumbuhan akhir (finisher), standar internasional dan rekomendasi banyak ahli peternakan menyarankan minimal 0.75 hingga 1.0 meter persegi per ekor. Jika Anda menargetkan babi dengan bobot mendekati 100 kg, ruang 1.0 m² per ekor seringkali menjadi titik aman untuk memastikan kesejahteraan hewan dan memaksimalkan laju pertambahan berat badan harian (Average Daily Gain/ADG).
Faktor Ukuran Berdasarkan Sistem Kandang
Perhitungan luas juga harus disesuaikan dengan jenis lantai yang digunakan.
- Lantai Solid (Tanpa Lantai Slats): Jika Anda menggunakan lantai padat, drainase dan manajemen kotoran menjadi tantangan. Diperlukan ruang sedikit lebih besar (mendekati 1.0 m²) untuk memfasilitasi pembersihan manual dan mencegah babi terus menerus berada di atas kotorannya sendiri.
- Lantai Slats (Rangka Jaring): Lantai jenis ini memungkinkan kotoran jatuh ke bawah, menjaga area istirahat tetap kering. Ini memberikan sedikit kelonggaran dalam kepadatan, namun tetap disarankan tidak kurang dari 0.75 m² per ekor untuk kenyamanan gerak maksimal.
Pembagian Zona dalam Kandang Penggemukan
Meskipun ini adalah kandang penggemukan tunggal, membagi zona di dalamnya sangat penting untuk efisiensi. Idealnya, kandang harus terbagi menjadi dua zona utama: zona istirahat (tidur) dan zona aktif (makan/minum/kotoran).
Area istirahat harus selalu kering dan memiliki alas tidur yang memadai (misalnya sekam jika sistem memungkinkan), sementara area makan harus mudah diakses dan dekat dengan tempat minum. Pembagian area ini, meskipun ukurannya totalnya sesuai standar, akan membantu menjaga kebersihan dan mengurangi risiko penyakit pernapasan serta masalah kulit.
Dampak Ukuran Kandang yang Terlalu Kecil
Ketika ukuran kandang babi penggemukan diabaikan dan kepadatan menjadi terlalu tinggi, beberapa dampak negatif langsung muncul:
- Stres Termal dan Kompetisi Pakan: Babi akan berebut tempat makan, menyebabkan babi yang lebih lemah mendapatkan asupan nutrisi kurang optimal, yang berdampak langsung pada laju pertumbuhan.
- Peningkatan Amonia: Kepadatan tinggi mempercepat penumpukan kotoran dan urin, meningkatkan kadar gas amonia yang sangat merusak sistem pernapasan babi.
- Luka dan Cedera: Babi cenderung saling menggigit ekor atau tubuh (tail-biting atau kanibalisme) sebagai manifestasi perilaku abnormal akibat stres ruang sempit.
Kesimpulan dalam Perencanaan
Merencanakan ukuran kandang babi penggemukan harus selalu mengacu pada pedoman kesehatan hewan (animal welfare) dan efisiensi ekonomi. Meskipun ruang 0.75 m² per ekor adalah batas bawah yang dapat diterima dalam kondisi ideal dengan ventilasi sangat baik dan manajemen pakan terstruktur, mengalokasikan ruang mendekati 1.0 m² per ekor untuk babi akhir penggemukan akan memberikan margin keamanan yang lebih besar terhadap fluktuasi kondisi lingkungan dan penyakit. Investasi pada ruang yang cukup kini akan terbayar dengan bobot panen yang seragam dan kesehatan ternak yang prima.