Ilustrasi Aglonema Anakan yang sehat
Memelihara tanaman hias memang menyenangkan, dan salah satu fase yang paling memuaskan adalah ketika kita berhasil memisahkan dan merawat aglonema anakan. Aglonema, atau Sri Rejeki, sangat populer karena variasi warna daunnya yang memukau. Namun, merawat anakan memerlukan perhatian ekstra dibandingkan induknya. Anakan cenderung lebih rentan terhadap stres lingkungan, seperti perubahan suhu mendadak atau kelebihan air. Sukses dalam merawat anakan adalah kunci untuk mendapatkan koleksi aglonema yang rimbun di masa depan.
Ketika anakan baru dipisahkan—biasanya melalui pemotongan batang atau pemisahan rumpun akar—mereka mengalami "masa syok". Pada fase ini, prioritas utama adalah meminimalkan transpirasi berlebih dan memastikan media tanam tidak menahan terlalu banyak air. Kesalahan umum adalah memperlakukan anakan sama persis dengan tanaman dewasa; padahal, sistem perakarannya masih minimalis dan belum mampu menyerap air sebanyak induknya.
Media tanam yang ideal untuk aglonema anakan harus memiliki drainase yang sangat baik namun tetap mampu menahan kelembapan ringan. Hindari penggunaan tanah kebun murni. Campuran yang direkomendasikan sering kali meliputi sekam bakar, cocopeat (serat sabut kelapa), dan sedikit kompos. Rasio yang sering digunakan adalah 1:1:0.5 (sekam bakar:cocopeat:kompos). Struktur yang gembur mencegah akar anakan mudah membusuk.
Aglonema menyukai cahaya tidak langsung (teduh cerah). Untuk aglonema anakan, intensitas cahaya harus sedikit lebih lembut daripada tanaman dewasa. Cahaya matahari langsung yang terik dapat dengan mudah membakar daun muda mereka yang masih tipis dan sensitif. Letakkan di dekat jendela yang tertutup tirai tipis atau di bawah naungan tanaman lain. Cahaya yang cukup sangat penting untuk mempertahankan warna cerah pada varietas seperti 'Red Lipstick' atau 'Snow White' anakan. Kekurangan cahaya akan membuat anakan tumbuh memanjang (etiolasi) dan warna cepat pudar.
Pada 1-2 bulan pertama setelah pemisahan, jangan terburu-buru memberikan pupuk. Biarkan anakan fokus membangun sistem perakaran yang kuat terlebih dahulu. Setelah anakan menunjukkan pertumbuhan daun baru yang sehat (biasanya setelah 2-3 bulan), barulah Anda bisa mulai memberikan pupuk cair dengan dosis sangat encer, sekitar seperempat dari dosis standar tanaman dewasa. Ini penting untuk mendorong pembentukan batang yang kokoh.
Pemindahan pot (repotting) dilakukan jika akar sudah mulai keluar dari lubang drainase atau jika media tanam sudah terlihat padat dan padat. Pastikan pot baru hanya sedikit lebih besar dari pot sebelumnya. Peningkatan ukuran pot yang terlalu drastis akan membuat media tanam terlalu banyak, meningkatkan risiko kelembapan berlebih, dan menghambat pertumbuhan akar anakan.