Mengenal Sisi Gelap Tanaman Hias: Aglonema Beracun

! Aglonema (Toksik)

Ilustrasi tanaman Aglonema dengan indikasi bahaya.

Aglonema, atau sering dikenal sebagai Sri Rejeki, merupakan salah satu tanaman hias yang paling populer di Indonesia. Keindahan corak daunnya yang beragam, mulai dari perpaduan merah menyala, putih krem, hingga hijau pekat, menjadikannya primadona di kalangan kolektor maupun penghobi tanaman rumahan. Namun, di balik pesona visualnya, tersimpan fakta penting yang sering terabaikan: banyak spesies Aglonema yang tergolong sebagai tanaman beracun.

Kandungan Racun dalam Aglonema

Mayoritas genus *Aglaonema* mengandung senyawa kimia yang dapat menyebabkan iritasi dan keracunan jika tertelan atau kontak langsung dalam jumlah signifikan. Racun utama yang terkandung dalam getah (susu) tanaman ini adalah **kalsium oksalat kristal** (calcium oxalate crystals).

Senyawa ini berbentuk jarum mikro yang tidak larut. Ketika jaringan tanaman rusak—misalnya saat daun atau batang digigit, atau ketika Anda memotongnya tanpa sarung tangan—kristal-kristal ini akan terlepas. Jika kristal ini masuk ke dalam mulut atau tertelan, dampaknya bisa langsung terasa:

Risiko Terbesar: Anak-anak dan Hewan Peliharaan

Meskipun orang dewasa umumnya cenderung lebih berhati-hati, risiko keracunan Aglonema paling tinggi justru ada pada rumah tangga yang memiliki anak kecil atau hewan peliharaan, terutama kucing dan anjing.

Anak-anak cenderung penasaran dan sering memasukkan benda asing ke dalam mulut. Begitu pula dengan kucing yang gemar mengunyah tanaman. Gejala keracunan pada hewan peliharaan seringkali meliputi air liur berlebihan, muntah, dan tampak kesakitan di sekitar area mulut.

Penting Diketahui: Semua bagian tanaman Aglonema dianggap beracun, termasuk daun, batang, dan akarnya. Jangan pernah menganggap bahwa hanya daun tertentu yang aman.

Meminimalkan Risiko dan Penanganan Aman

Memelihara Aglonema tetap bisa dilakukan dengan aman asalkan kita menerapkan protokol pencegahan yang ketat. Karena popularitasnya, menyingkirkan Aglonema dari rumah mungkin bukan solusi bagi banyak penggemar tanaman hias.

1. Penempatan yang Bijak

Jika Anda memiliki anak kecil atau hewan peliharaan, pastikan tanaman diletakkan di lokasi yang tidak terjangkau. Gunakan rak tinggi atau gantung tanaman di tempat yang mustahil mereka sentuh.

2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Saat melakukan perawatan rutin seperti memangkas, mencabut rumput liar di pot, atau memindahkan tanaman, selalu gunakan sarung tangan karet atau nitril. Hindari menggosok mata atau menyentuh wajah setelah menangani tanaman sebelum tangan benar-benar dicuci.

3. Prosedur Pertolongan Pertama

Jika terjadi kontak yang tidak diinginkan, tindakan cepat sangat penting:

  1. Kontak Kulit/Mata: Segera bilas area yang terkena dengan air mengalir yang banyak selama minimal 15 menit.
  2. Tertelan/Menggigit: Jika seseorang (terutama anak-anak) menggigit atau menelan bagian tanaman, jangan panik. Bilas mulut dengan air. Memberikan susu atau air untuk diminum sedikit mungkin dapat membantu melarutkan kristal oksalat di rongga mulut, tetapi jangan memaksakan muntah.
  3. Cari Bantuan Medis: Meskipun banyak kasus keracunan Aglonema hanya menyebabkan iritasi ringan, gejala pembengkakan tenggorokan atau kesulitan bernapas memerlukan perhatian medis darurat. Segera hubungi dokter atau pusat kendali racun terdekat dan bawa sampel tanaman jika memungkinkan.

Kesimpulannya, Aglonema adalah tanaman yang indah dan mempesona, tetapi sifatnya yang beracun menuntut rasa hormat dan kehati-hatian dari pemiliknya. Dengan penempatan yang tepat dan kesadaran akan risikonya, Anda tetap bisa menikmati keindahan daunnya tanpa membahayakan keluarga.

🏠 Homepage