Ilustrasi persiapan shalat.
Dalam rangkaian ibadah shalat berjamaah, ada jeda waktu antara selesainya adzan dan dimulainya iqomah. Jeda ini seringkali dimanfaatkan oleh sebagian umat Islam untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Memahami bacaan yang dianjurkan selama jeda ini adalah bagian penting dari menyempurnakan persiapan shalat kita.
Keutamaan Menghidupkan Waktu Antara Adzan dan Iqomah
Waktu antara adzan dan iqomah, meskipun singkat, memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa doa pada waktu tersebut tidak akan ditolak. Oleh karena itu, memanfaatkan waktu ini dengan berdzikir, beristighfar, atau berdoa adalah amalan yang sangat dianjurkan. Imam an-Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar menyebutkan bahwa waktu antara adzan dan iqomah adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
Meskipun tidak ada bacaan spesifik yang wajib dibaca dalam rentang waktu tersebut—sebab doa apa pun diperbolehkan—ada beberapa sunnah dan amalan yang sering dilakukan oleh para ulama dan dianjurkan untuk diamalkan. Ini adalah momentum untuk menenangkan hati, menyelaraskan niat, dan memastikan wudhu telah sempurna sebelum berdiri menunaikan shalat fardhu.
Bacaan yang Dianjurkan Sebelum Iqomah
Meskipun waktu ini terbuka untuk doa apa saja, berikut adalah beberapa bacaan yang sangat dianjurkan untuk diamalkan selama jeda antara adzan dan iqomah:
1. Mengulang Doa Setelah Adzan
Setelah adzan selesai, sunnah bagi yang mendengar untuk membaca doa khusus setelah adzan. Namun, beberapa ulama menganjurkan agar kita juga mengulanginya atau memperbanyaknya saat jeda menuju iqomah, sebagai bentuk penguatan permohonan dan dzikir.
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
"Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan sempurna dan shalat yang akan ditegakkan. Berikanlah kepada Muhammad kedudukan (di surga) Al-Wasilah dan keutamaan (Al-Fadhilah), dan bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan."
2. Memperbanyak Shalawat kepada Nabi
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang memiliki kedudukan tinggi. Jeda ini adalah waktu yang sangat baik untuk bershalawat sebanyak-banyaknya.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
"Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad." (Atau shalawat yang lebih lengkap seperti Shalawat Ibrahimiyah).
3. Beristighfar dan Memohon Ampun
Dosa-dosa yang telah kita lakukan dapat menghalangi kekhusyukan shalat. Oleh karena itu, memohon ampun adalah langkah penting sebelum menghadap Allah SWT dalam shalat.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
"Aku memohon ampun kepada Allah."
4. Berdoa untuk Permintaan Dunia dan Akhirat
Karena waktu ini adalah waktu mustajab, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa terbaik. Kita bisa meminta agar shalat kita diterima, dijauhkan dari sifat munafik dalam shalat, dan memohon segala hajat dunia serta akhirat. Doa apa pun yang kita panjatkan dengan keyakinan penuh, insya Allah akan didengar oleh Allah SWT.
Persiapan Sebelum Iqomah Dimulai
Selain berdzikir dan berdoa, persiapan fisik juga krusial. Saat adzan selesai dan jeda menuju iqomah tiba, pastikan beberapa hal berikut:
- Ketenangan Hati: Berhentilah dari kesibukan duniawi. Fokuskan pikiran pada kedatangan waktu shalat.
- Menyempurnakan Wudhu: Pastikan wudhu kita telah sempurna dan tidak ada yang terlewat.
- Meluruskan Shaf: Bagi makmum, ini adalah waktu untuk merapatkan shaf dan meluruskannya, memastikan tidak ada celah di antara jamaah.
- Menghadap Kiblat: Bersiap untuk menghadap kiblat dengan penuh kekhusyukan.
Menjaga kekhusyukan dimulai dari persiapan sebelum takbiratul ihram. Bacaan sebelum iqomah adalah jembatan spiritual yang menghubungkan panggilan azab (adzan) dengan pelaksanaan ibadah (shalat), menjadikan momen tersebut sangat berharga. Dengan memaksimalkannya, kita berharap shalat kita menjadi lebih baik dan diterima di sisi Allah SWT.