Tanaman Aglaonema, atau sering dijuluki sebagai 'Sri Rejeki', telah lama menjadi primadona di dunia hortikultura. Daya tariknya terletak pada variasi warna dan corak daun yang luar biasa. Namun, bagi kolektor sejati, pencarian terbesar adalah bagaimana cara membuat Aglaonema mengalami mutasi atau muncul varian warna baru yang belum pernah ada. Meskipun proses mutasi seringkali dianggap acak dan alami, terdapat beberapa metode serta kondisi lingkungan yang dapat meningkatkan peluang terjadinya perubahan genetik pada tanaman ini.
Memahami Proses Mutasi pada Aglaonema
Mutasi pada Aglaonema adalah perubahan sifat genetik yang terjadi pada sel tanaman, yang kemudian terekspresikan pada daun baru. Dalam dunia tanaman hias, mutasi seringkali menghasilkan pola warna yang lebih cerah, kombinasi warna yang unik, atau hilangnya pigmen hijau (klorofil), yang menghasilkan daun putih atau kuning. Proses ini secara alami terjadi, tetapi kecepatan dan keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh manajemen lingkungan dan pembiakan.
1. Pemilihan Induk Tanaman Berkualitas
Langkah pertama dalam memancing mutasi adalah memilih tanaman induk yang sehat dan memiliki potensi genetik yang baik. Tanaman yang sering memproduksi anakan atau sering di-stek cenderung memiliki tingkat pembelahan sel yang aktif, yang merupakan momen rentan bagi terjadinya kesalahan replikasi DNA (mutasi).
Varietas yang Stabil: Meskipun terdengar kontradiktif, pilihlah induk dari varietas yang dikenal stabil namun memiliki kerabat dekat dengan varietas mutasi tinggi.
Kesehatan Optimal: Pastikan induk bebas dari hama dan penyakit. Tanaman yang stres karena infeksi jarang menghasilkan anakan yang sehat, apalagi termutasi.
2. Manipulasi Lingkungan untuk Memicu Stres Ringan
Stres lingkungan yang terkontrol seringkali menjadi pemicu alamiah bagi tanaman untuk melakukan adaptasi genetik. Dalam konteks Aglaonema, beberapa faktor perlu diatur secara ketat:
Intensitas Cahaya
Cahaya adalah energi utama. Paparan cahaya yang terlalu rendah akan membuat tanaman fokus pada produksi klorofil (hijau). Sebaliknya, paparan cahaya yang cukup tinggi (namun tidak sampai membakar) dapat memberi sinyal pada tanaman untuk mengubah pigmen pelindung atau mengalami perubahan warna.
Sinar Tidak Langsung Tinggi: Pindahkan Aglaonema ke lokasi yang menerima cahaya terang tidak langsung selama beberapa minggu. Ini mendorong ekspresi pigmen merah, pink, atau putih yang sudah ada dalam genetiknya.
Perhatikan Pembakaran: Jika daun mulai terlihat gosong atau kering, segera kurangi intensitasnya. Tujuannya adalah mendorong adaptasi, bukan kematian.
3. Teknik Pembiakan Khusus: Stek dan Cangkok
Cara paling umum dan efektif untuk mengamati mutasi adalah melalui perbanyakan vegetatif, terutama stek batang atau daun. Mutasi yang terjadi pada tunas baru (disebut sport mutation) bisa diisolasi melalui proses ini.
A. Stek Batang (Cutting)
Ketika Anda memotong batang Aglaonema, terutama pada tanaman yang sudah rimbun, Anda memicu pertumbuhan tunas aksilar baru. Tunas-tunas inilah yang sering kali menunjukkan variasi warna yang mengejutkan.
Potong batang yang sehat, pastikan memiliki minimal dua ruas mata tunas.
Perlakuan lingkungan yang sama (cahaya tinggi) pada anakan yang baru tumbuh dari stek tersebut.
Jika salah satu tunas menunjukkan warna yang berbeda, segera pisahkan dan rawat secara intensif sebagai koleksi baru.
4. Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (Hormon)
Dalam penelitian hortikultura, penggunaan zat kimia tertentu dapat memicu perubahan genetik. Meskipun ini adalah metode yang lebih berisiko dan memerlukan pemahaman kimia yang mendalam, beberapa kolektor mencoba manipulasi hormon. Zat seperti kolkisin (colchicine), yang dikenal sebagai agen poliploidi, dapat mengubah jumlah set kromosom, yang secara dramatis mengubah morfologi dan warna tanaman. Peringatan: Kolkisin sangat beracun dan harus ditangani dengan alat pelindung diri yang lengkap. Bagi pemula, metode ini sangat tidak disarankan.
5. Kesabaran dan Konsistensi
Terakhir, membuat Aglaonema bermutasi adalah permainan angka dan waktu. Tidak semua upaya akan berhasil. Anda mungkin harus memotong dan menanam ratusan stek dari indukan yang sama sebelum satu di antaranya menunjukkan warna yang benar-benar baru dan stabil. Konsistensi dalam menyediakan kondisi pertumbuhan yang ideal—suhu stabil, kelembaban memadai, dan pemupukan seimbang—adalah kunci agar ketika mutasi terjadi, tanaman mampu mempertahankannya dan berkembang menjadi varietas baru yang berharga.
Menciptakan varietas Aglaonema sendiri melalui mutasi adalah puncak dari hobi mengoleksi tanaman hias. Meskipun jalurnya panjang dan penuh ketidakpastian, hasil yang didapatkan—sebuah daun dengan corak yang unik di dunia—adalah kepuasan tak ternilai bagi para pecinta tanaman.