Ikon Adzan

Panduan Menjawab Adzan Sesuai Sunnah

Adzan adalah seruan mulia yang menandakan tibanya waktu shalat fardhu. Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam menjawab adzan bukan sekadar rutinitas lisan, melainkan ladang pahala yang besar. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa menjawab adzan akan mendatangkan syafaat di hari kiamat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui tata cara yang benar dan diamalkan.

Keutamaan Menjawab Adzan

Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan betapa besar keutamaan bagi mereka yang menjawab adzan dengan khusyuk. Selain meraih pahala karena taat pada syariat, ada janji surga yang disebutkan dalam beberapa hadits sahih.

Dalil Kunci: Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan muadzin." (HR. Muslim)

Tata Cara Menjawab Adzan Secara Bertahap

Cara menjawab adzan bervariasi tergantung pada lafadz yang diucapkan oleh muadzin. Berikut adalah panduan lengkap yang perlu Anda ikuti:

1. Jawaban untuk Bacaan "Allahu Akbar" dan "Asyhadu"

Ketika muadzin mengucapkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar" dan "Asyhadu an laa ilaaha illallah", maka jawablah dengan lafadz yang sama persis:

2. Jawaban untuk Syahadat Kedua (Nabi Muhammad SAW)

Ketika muadzin bersaksi tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW, lafadz jawabannya berbeda:

3. Jawaban Saat Muadzin Mengucapkan "Hayya 'alash Shalah" dan "Hayya 'alal Falah"

Ini adalah bagian yang seringkali membutuhkan penekanan khusus, karena hukum menjawabnya sedikit berbeda dari bagian sebelumnya.

  1. Saat muadzin mengucapkan "Hayya 'alash Shalah" (Marilah menuju shalat), maka jawabannya adalah:
    • Anda: "Laa haula wa laa quwwata illaa billah" (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
  2. Saat muadzin mengucapkan "Hayya 'alal Falah" (Marilah menuju kemenangan/kesuksesan), maka jawabannya adalah sama:
    • Anda: "Laa haula wa laa quwwata illaa billah".

4. Jawaban Saat Takbir Kedua di Akhir Adzan

Ketika muadzin kembali mengucapkan takbir di penghujung adzan, jawablah seperti di awal:

Pengecualian Khusus: Jawaban Setelah Adzan Subuh

Terdapat lafadz tambahan yang dianjurkan saat menjawab adzan Subuh, yaitu setelah muadzin mengucapkan "Hayya 'alal Falah". Selain membaca "Laa haula wa laa quwwata illaa billah", Anda dianjurkan menambahkan:

"Ash-shalaatu khairum minan naum" (Shalat itu lebih baik daripada tidur).
Anda menjawabnya dengan: "Shadaqta wa bararta" (Benar dan baik ucapanmu).

Doa Setelah Adzan: Penutup Amalan Sunnah

Setelah adzan selesai dikumandangkan dan Anda telah menjawab setiap seruannya sesuai sunnah, langkah terakhir adalah membaca doa penutup. Doa ini sangat penting karena Rasulullah ﷺ menjanjikan syafaat bagi yang membacanya.

Doa yang dianjurkan adalah:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
Latin: "Allahumma Rabb haadzihid da'watit taammah, wash-shalaatil qaa'imah, aati Muhammadan al-wasilah wal fadhilah, wab'atshu maqaaman mahmuudanilladzi wa'adtah."

Artinya: "Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan. Berikanlah kepada Muhammad kedudukan (al-wasilah) dan keutamaan (al-fadhilah), serta bangkitkanlah beliau pada kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya."

Dengan mengamalkan seluruh rangkaian ini—menjawab setiap bagian adzan dengan lafadz yang benar, dan diakhiri dengan doa setelah adzan—kita telah menghidupkan salah satu sunnah Nabi yang mulia, menjauhkan diri dari kelalaian, dan mempersiapkan hati untuk menghadap shalat dengan penuh kesadaran.

🏠 Homepage