Merawat babi, baik untuk tujuan hobi maupun usaha peternakan, memerlukan pengetahuan dan dedikasi yang tepat. Babi adalah hewan yang cerdas namun rentan terhadap penyakit jika manajemen pemeliharaannya buruk. Keberhasilan dalam beternak babi sangat bergantung pada pakan, kandang, dan pencegahan penyakit. Berikut adalah panduan mendalam mengenai cara merawat babi agar tumbuh optimal dan sehat.
1. Pemilihan Bibit dan Kandang
Langkah awal yang krusial adalah memilih bibit yang baik. Bibit yang sehat biasanya aktif, memiliki nafsu makan tinggi, dan tidak menunjukkan gejala lesu atau sakit. Untuk peternakan, pertimbangkan jenis babi yang sesuai dengan tujuan Anda (pedaging atau bibit).
Persyaratan Kandang
Kandang yang ideal harus memenuhi standar kebersihan, kenyamanan, dan keamanan:
Ventilasi yang Baik: Udara harus bersirkulasi lancar untuk menghilangkan gas amonia dan menjaga suhu kandang tetap nyaman. Sinar matahari langsung harus dikontrol.
Lantai Kandang: Lantai harus memiliki kemiringan yang cukup agar kotoran dan cairan mudah mengalir keluar. Bahan lantai yang umum digunakan adalah beton atau bambu, hindari lantai yang terlalu dingin.
Ukuran Kandang: Setiap babi membutuhkan ruang gerak yang memadai. Populasi yang terlalu padat akan meningkatkan stres dan risiko penularan penyakit.
Area Khusus: Pisahkan area makan, minum, dan area istirahat (tidur). Babi secara naluriah tidak suka buang kotoran di tempat mereka tidur.
2. Manajemen Pakan dan Nutrisi
Pakan adalah komponen biaya terbesar dalam pemeliharaan babi. Nutrisi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan tulang, otot, dan sistem kekebalan tubuh.
Komponen Pakan Utama:
Protein: Sangat penting terutama pada fase starter (anak babi) dan grower. Sumber protein bisa berasal dari bungkil kedelai, tepung ikan, atau produk sampingan pertanian lainnya.
Energi: Biasanya dipasok dari jagung, dedak padi, atau singkong. Energi memastikan babi memiliki cukup tenaga untuk beraktivitas dan berkembang.
Vitamin dan Mineral: Suplemen wajib untuk menjaga metabolisme tubuh. Vitamin A, D, E, dan kelompok B sangat krusial.
Pemberian pakan harus dilakukan secara teratur sesuai jadwal. Hindari memberikan pakan yang basi atau berjamur karena dapat menyebabkan keracunan. Khusus untuk anak babi yang baru disapih, perkenalkan pakan transisi secara bertahap agar saluran pencernaannya tidak kaget.
3. Pengendalian Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Penyakit adalah ancaman terbesar dalam beternak babi. Pencegahan jauh lebih baik dan murah daripada pengobatan. Terapkan biosekuriti ketat pada peternakan Anda.
Praktik Biosekuriti Dasar:
Pembatasan Akses: Batasi orang yang tidak berkepentingan memasuki area kandang.
Sterilisasi: Sediakan bak desinfektan di pintu masuk kandang untuk mencuci sepatu atau alas kaki sebelum masuk.
Karantina: Babi baru harus dikarantina selama minimal 2-4 minggu sebelum digabungkan dengan kelompok ternak yang sudah ada.
Kebersihan Peralatan: Peralatan makan dan minum harus dibersihkan dan didesinfeksi secara rutin.
Vaksinasi dan Pengobatan
Konsultasikan dengan dokter hewan untuk jadwal vaksinasi yang sesuai dengan kondisi lokal Anda. Penyakit seperti CSF (Classical Swine Fever), PRRS, atau Hog Cholera sangat mematikan dan pencegahannya melalui vaksinasi adalah kunci. Segera isolasi babi yang menunjukkan gejala sakit seperti demam, diare kronis, atau lesu tidak mau makan.
4. Manajemen Reproduksi (Pembiakan)
Untuk peternakan pembibitan, manajemen reproduksi yang baik akan meningkatkan efisiensi produksi. Perhatikan siklus birahi indukan babi (sow).
Deteksi Birahi: Tanda birahi yang jelas adalah vulva tampak kemerahan dan membengkak, serta babi betina akan diam ketika punggungnya ditekan (standing heat).
Inseminasi/Perkawinan: Lakukan perkawinan ketika babi berada pada puncak birahi.
Perawatan Indukan Hamil: Indukan yang sedang bunting membutuhkan pakan yang seimbang dan kandang yang tenang untuk mengurangi risiko keguguran atau stres.
Merawat babi memerlukan konsistensi dalam setiap aspek manajemen. Dengan memastikan kebersihan kandang, nutrisi yang memadai, dan protokol kesehatan yang ketat, Anda dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan dan kesehatan ternak babi Anda.