Menuntut ilmu adalah sebuah perjalanan mulia yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Keberhasilan dalam proses ini tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan atau metode belajar yang canggih, namun sangat dipengaruhi oleh dua pilar utama: **Doa** sebagai penghubung kepada sumber segala ilmu, dan **Adab** sebagai etika yang menjaga keberkahan ilmu tersebut.
Pentingnya Mengiringi Belajar dengan Doa
Otak manusia adalah ciptaan Allah, dan sumber pengetahuan sejati datang dari-Nya. Oleh karena itu, memohon pertolongan melalui doa adalah langkah awal yang krusial. Doa bukan sekadar ritual, melainkan pengakuan kerendahan hati bahwa upaya manusia terbatas tanpa rahmat Ilahi.
Doa Sebelum Memulai Belajar
Sebelum membuka buku atau memulai sesi belajar, sangat dianjurkan untuk memohon agar apa yang dipelajari mudah dipahami, melekat dalam ingatan, dan bermanfaat di kemudian hari. Salah satu doa yang sering diamalkan adalah permohonan agar ilmu yang didapat menjadi ilmu yang bermanfaat (Al-ilmu النافع).
Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat (Contoh Umum):
Allahumma aftah 'alainaa hikmata-ka wan syur 'alainaa rahmataka yaa dzal jalali wal ikram.
Artinya: "Ya Allah, bukakanlah kepada kami hikmah-Mu dan limpahkanlah kepada kami rahmat-Mu, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."
Mengucapkan doa ini memberikan ketenangan batin dan menanamkan niat bahwa ilmu yang dicari adalah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, bukan sekadar untuk kepentingan duniawi semata. Doa juga membantu menjernihkan pikiran dari gangguan saat proses belajar berlangsung.
Adab: Etika Emas dalam Menuntut Ilmu
Ilmu yang diperoleh tanpa adab seringkali kering dan tidak membawa berkah. Adab mencakup tata krama terhadap guru, terhadap materi pelajaran, terhadap teman belajar, dan yang terpenting, terhadap diri sendiri dan waktu yang digunakan.
1. Adab Terhadap Guru dan Sumber Ilmu
Guru adalah perantara ilmu. Menjaga adab kepada guru adalah cerminan kualitas hati seorang penuntut ilmu. Adab ini meliputi:
- Menghormati dan Tidak Mendahului Berbicara: Dengarkan penjelasan guru dengan seksama tanpa memotong atau menunjukkan ketidaksabaran.
- Menjaga Lisan: Hindari mengkritik atau meremehkan pandangan guru, meskipun mungkin ada perbedaan pendapat. Tanyakan dengan sopan jika ada hal yang kurang dipahami.
- Menjaga Perasaan Guru: Jauhi perbuatan yang dapat menyinggung atau membuat guru merasa tidak dihargai atas usaha mengajarnya.
2. Adab Terhadap Waktu dan Materi
Waktu belajar adalah amanah. Membuang-buang waktu belajar sama saja dengan menyia-nyiakan karunia akal dan kesempatan yang diberikan Allah SWT.
- Disiplin Waktu: Tentukan jadwal belajar yang teratur. Patuhi waktu yang telah ditetapkan, baik untuk belajar maupun beristirahat.
- Persiapan Diri: Pastikan lingkungan belajar kondusif, jauh dari hal-hal yang mengalihkan fokus (seperti gawai yang tidak relevan). Sucikan diri, karena kebersihan fisik dan spiritual mendukung kejernihan pikiran.
- Memahami dan Mengamalkan: Ilmu yang baik adalah ilmu yang diamalkan. Setelah mempelajarinya, berusaha keras untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang disimpan tanpa diamalkan adalah ilmu yang tertutup pintunya.
3. Adab Terhadap Sesama Rekan Belajar
Belajar seringkali dilakukan bersama. Sikap saling membantu dan tidak saling menjatuhkan sangat penting agar lingkungan belajar menjadi positif dan mendukung keberhasilan bersama.
Jauhi rasa dengki terhadap teman yang lebih pandai. Sebaliknya, gunakan kelebihan mereka sebagai motivasi dan mintalah bimbingan jika diperlukan. Berbagi ilmu yang telah dikuasai juga merupakan bentuk adab mulia yang justru akan melipatgandakan pemahaman kita.
Penutup: Sinergi Doa dan Tindakan Nyata
Keberhasilan hakiki dalam menuntut ilmu adalah ketika ilmu tersebut membuka pintu kebaikan, baik di dunia maupun akhirat. Doa membuka jalan rezeki ilmu, sedangkan adab menjamin ilmu tersebut menetap dan membawa berkah. Tanpa doa, usaha terasa hampa. Tanpa adab, ilmu yang didapat terasa getir.
Oleh karena itu, jadikanlah setiap lembar buku yang dibuka adalah ladang ibadah, setiap pertanyaan yang diajukan adalah bentuk penghormatan, dan setiap selesai belajar selalu diiringi dengan rasa syukur dan doa agar ilmu yang diperoleh menjadi penuntun menuju keridhaan Allah SWT.