Surat Al-Fatihah merupakan rukun salat yang wajib dibaca setiap rakaat. Bagi banyak umat Muslim, terutama yang memiliki aktivitas padat, tantangan muncul ketika mereka ingin menyelesaikan salat dengan cepat tanpa menghilangkan kekhusyukan. Kunci dari membaca Al-Fatihah dengan cepat bukanlah dengan melafalkannya terburu-buru hingga kehilangan harakat atau tajwid, melainkan dengan penguasaan materi, latihan, dan penerapan teknik yang tepat.
Tujuan utama mempercepat bacaan adalah untuk efisiensi waktu. Rasulullah ﷺ pernah menegur sahabat yang salatnya terlalu cepat, menunjukkan bahwa kecepatan harus proporsional dengan ketenangan (tuma'ninah). Oleh karena itu, kecepatan yang kita cari adalah kecepatan yang memungkinkan kita menyelesaikan bacaan dalam waktu yang wajar, namun jauh lebih efisien daripada saat kita baru belajar membaca.
Catatan Penting: Kecepatan tidak boleh mengorbankan tartil (membaca dengan tenang dan jelas) dan tajwid. Al-Fatihah yang salah bacaannya dapat membatalkan sahnya salat.
Mempercepat bacaan Al-Fatihah berakar pada seberapa fasih dan otomatis otak Anda memanggil urutan ayat-ayat tersebut. Ini memerlukan latihan yang terstruktur:
Paradoksnya, orang yang fasih membaca ayat dengan tajwid yang benar sering kali lebih cepat karena otot mulut dan lidah sudah terlatih. Jika Anda ragu pada satu huruf, otak akan melambat untuk memverifikasi.
Untuk membaca Al-Fatihah dengan cepat, hilangkan jeda yang tidak perlu di antara ayat. Dalam salat, jeda alami hanya terjadi ketika Anda menyelesaikan satu ayat, namun jeda yang terlalu panjang antar kata harus diminimalkan.
Beberapa orang merasa terbantu dengan memiliki irama internal saat membaca. Ini bukan berarti menyanyikan, melainkan menetapkan ritme konsisten. Pilih irama yang sedikit lebih cepat dari kecepatan normal Anda, lalu paksa diri Anda untuk tetap mempertahankan irama tersebut. Jika Anda mulai melambat, irama yang sudah tertanam akan menarik Anda kembali ke kecepatan semula.
Kecepatan akan datang seiring dengan otomatisasi. Anggap ini seperti mengendarai sepeda; setelah mahir, Anda tidak perlu memikirkan keseimbangan setiap saat.
Coba alokasikan waktu khusus (misalnya 5 menit setelah salat Duha) untuk sesi latihan ini:
Dengan konsistensi, kemampuan membaca Al-Fatihah dengan cepat akan menjadi kebiasaan. Ketika Anda salat dalam keadaan terburu-buru, hafalan yang sudah otomatis ini akan menjadi penyelamat Anda, memungkinkan Anda menyelesaikan ibadah dengan lebih tenang meski waktu terbatas. Ingat, kualitas di atas kuantitas, namun efisiensi waktu yang cerdas juga diajarkan dalam Islam.