Keutamaan dan Teks Pujian Setelah Adzan

Mengagungkan Allah Setelah Panggilan Suci

Adzan adalah seruan ilahi yang menggema, menandakan waktu shalat telah tiba. Setelah muadzin selesai melantunkan panggilan suci tersebut, umat Islam dianjurkan untuk segera menyambutnya dengan serangkaian doa dan pujian. Amalan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk pengakuan dan penghormatan tertinggi kepada Allah SWT atas nikmat waktu ibadah yang diberikan.

Mengucapkan pujian setelah adzan merupakan sunnah yang memiliki keutamaan besar. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk diam sejenak, meresapi makna setiap kalimat adzan, dan kemudian memanjatkan permohonan khusus kepada Allah. Doa yang dipanjatkan pada momen ini diyakini memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Mengingat pentingnya waktu ini, mengetahui teks pujian terbaru dan sahih menjadi sangat relevan bagi setiap Muslim.

ADZAN Seruan Ilahi

Ilustrasi visualisasi seruan adzan.

Teks Pujian Setelah Adzan yang Dianjurkan

Setelah muadzin mengucapkan "Allahu Akbar" yang terakhir, umat Islam disunnahkan untuk membaca doa khusus. Teks ini merupakan kunci permohonan syafaat di hari kiamat dan pengakuan keesaan Allah serta kerasulan Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah bacaan lengkapnya dalam teks Arab, transliterasi, dan terjemahannya:

1. Bacaan Shalawat kepada Nabi:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

Allahumma shalli 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala Ibrahima wa 'ala ali Ibrahim, innaka Hamidum Majid. Wa barik 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahima wa 'ala ali Ibrahim, innaka Hamidum Majid.

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Dan berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia."

2. Doa Permohonan Wasilah (Syafaat Nabi):

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ.

Allahumma Rabbata hadzihid da'watit tammah, wash-shalatil qaimah, Aati Muhammadan al-wasilata wal fadhilah, wab'atshu maqaman mahmudanilladzi wa'adtah.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang didirikan. Berikanlah kepada Muhammad derajat (wasilah) dan keutamaan (fadhilah), dan bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan kepadanya."

Keutamaan Memperhatikan Ajaran Setelah Adzan

Mengucapkan doa setelah adzan ini bukan hanya sekadar lafal yang diucapkan tanpa makna. Doa ini mengandung permohonan agar Nabi Muhammad SAW mendapatkan kedudukan tertinggi di sisi Allah (Maqamul Mahmud), yaitu syafaat agung pada hari kiamat. Keutamaan lain yang disebutkan dalam hadits adalah barangsiapa membaca doa ini dengan penuh keyakinan setelah mendengar adzan, ia berhak mendapatkan syafaat Nabi di hari kiamat. Ini adalah tawaran yang luar biasa, menjadikan setiap momen jeda antara adzan dan iqamah sangat berharga.

Selain doa khusus tersebut, umat Islam juga dianjurkan untuk beristighfar dan memohon ampunan setelah adzan, serta berdoa memohon rahmat dan kebaikan dunia akhirat. Hal ini menunjukkan bahwa jeda waktu setelah adzan adalah waktu mustajab yang harus dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Memperbarui pemahaman dan melatih diri mengucapkan pujian dan doa setelah adzan sesuai tuntunan Rasulullah adalah cara praktis untuk meningkatkan kualitas spiritual harian. Dengan mengamalkan sunnah ini secara konsisten, kita tidak hanya menunaikan ibadah, tetapi juga meraih janji-janji mulia yang telah disiapkan bagi mereka yang taat.

Penting untuk diingat bahwa meskipun teks-teks doa ini populer dan banyak diajarkan, sumber utama kebenarannya selalu bersumber dari hadits-hadits shahih yang diriwayatkan oleh para ulama. Selalu pastikan mengucapkannya dengan hati yang khusyu', meresapi setiap kalimat, dan memohon keridaan Allah SWT.

🏠 Homepage