Ilustrasi Fokus Sebelum Membaca Al-Fatihah
Shalat adalah tiang agama Islam, sebuah ritual komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya. Kesempurnaan shalat sangat bergantung pada pemenuhan rukun dan sunah-sunahnya. Salah satu momen penting yang sering dilakukan oleh seorang Muslim setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah adalah membaca doa iftitah atau bacaan pembuka lainnya.
Memahami **sebelum Al-Fatihah bacaan shalat** apa saja yang dianjurkan sangat krusial untuk menghadirkan kekhusyukan dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. Bacaan-bacaan ini berfungsi sebagai pembuka hati, memohon perlindungan, dan menyatakan keikhlasan niat sebelum memasuki inti dari setiap rakaat shalat.
Bacaan yang paling umum dan dikenal luas sebagai pembuka shalat adalah Doa Iftitah. Doa ini dibaca setelah takbiratul ihram (mengucapkan "Allahu Akbar" pertama kali) dan sebelum memulai Al-Fatihah, terutama pada rakaat pertama, meskipun beberapa ulama menganjurkan dibaca setiap rakaat.
Ada beberapa versi doa iftitah yang shahih dari Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang paling populer adalah:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
Artinya:"Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan embun."
Doa ini menunjukkan kerendahan hati dan permohonan pembersihan diri sebelum berdiri di hadapan Allah SWT.
Setelah Doa Iftitah, atau bagi mereka yang memilih untuk tidak membaca iftitah, bacaan wajib berikutnya **sebelum Al-Fatihah bacaan shalat** adalah Ta’awudz. Ta’awudz adalah doa memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan (syaitan) saat akan membaca ayat-ayat suci.
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya:"Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."
Tujuan dari membaca Ta’awudz adalah untuk memastikan bahwa bacaan Al-Fatihah (yang merupakan rukun shalat) terbebas dari intervensi pikiran buruk atau bisikan setan, sehingga shalat menjadi murni dan fokus.
Setelah Ta’awudz, seorang Muslim melanjutkan dengan membaca Basmalah dan Hamdalah sebelum memulai ayat pertama Al-Fatihah, yaitu "Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin."
Basmalah diucapkan sebagai pembuka setiap amal shaleh, termasuk setiap rakaat shalat:
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Hamdalah adalah pengakuan bahwa segala puji hanya milik Allah:
Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn (Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam).
Penting untuk diketahui bahwa dalam mazhab fikih, urutan pasti dari bacaan **sebelum Al-Fatihah bacaan shalat** ini memiliki sedikit perbedaan interpretasi:
Terlepas dari perbedaan metodologis ini, esensi dari semua bacaan sebelum Al-Fatihah adalah memohon keikhlasan, membersihkan diri dari kotoran spiritual, dan memfokuskan niat hanya kepada Allah SWT. Dengan memahami dan melaksanakannya sesuai kemampuan, seorang Muslim akan lebih dekat mencapai kekhusyukan dalam shalatnya.