Waktu subuh adalah salah satu waktu yang paling istimewa dalam sehari umat Islam. Tepat sebelum kumandang azan subuh, suasana masih diselimuti ketenangan, kegelapan malam perlahan memudar, dan dunia seolah berhenti berdetak. Momen inilah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ untuk diisi dengan ibadah, khususnya sholat sunnah sebelum sholat Subuh wajib ditegakkan.
Sholat sunnah yang dimaksud adalah Sholat Rawatib Qobliyah Subuh, atau yang lebih dikenal sebagai sunnah fajar. Walaupun hanya dua rakaat, keutamaan dan fadilahnya sangatlah besar, bahkan seringkali disifati lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dalam kesibukan dunia modern, banyak yang melewatkan kesempatan emas ini karena masih terlelap dalam tidur.
Keutamaan sholat sunnah sebelum subuh ini ditegaskan langsung dalam sabda Rasulullah ﷺ. Hadis yang paling masyhur diriwayatkan oleh Aisyah RA, ia berkata: "Nabi ﷺ tidak pernah meninggalkan empat rakaat sunnah sebelum Dzuhur dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengapa dunia dan isinya disematkan pada keutamaan dua rakaat ringan ini? Para ulama menafsirkannya bahwa ini menunjukkan betapa besarnya pahala yang Allah SWT sediakan bagi hamba-Nya yang mau mengorbankan kenyamanan tidurnya. Dunia beserta segala kenikmatannya adalah hal yang fana, namun pahala yang dijanjikan atas ketaatan di waktu tersebut nilainya setara, bahkan melebihi, seluruh kesenangan duniawi.
Ini adalah investasi akhirat yang sangat murah namun bernilai fantastis. Ketika orang lain masih berjuang melawan kantuk, seorang mukmin yang melaksanakan sholat ini telah meraih kemenangan spiritual pertama di hari itu.
Pelaksanaan sholat sunnah sebelum azan Subuh ini sangat sederhana dan cepat, sehingga tidak membebani. Sholat ini hanya terdiri dari dua rakaat dan dilaksanakan dengan sekali salam.
Karena waktu yang tersedia terbatas antara azan dan iqamah Subuh, fokus utama adalah kekhusyukan singkat dan kesinambungan ibadah, bukan memperpanjang bacaan secara berlebihan.
Tantangan terbesar dalam mengamalkan sunnah fajar adalah godaan rasa kantuk yang luar biasa. Tidur adalah kebutuhan biologis, namun seorang Muslim dituntut untuk mendahulukan perintah Allah SWT di atas keinginan hawa nafsunya. Untuk bisa bangun dan melaksanakan sholat ini, ada beberapa kiat:
Membangunkan diri untuk ketaatan adalah latihan kesabaran dan keteguhan hati. Apabila kita mampu menaklukkan rasa malas di pagi hari demi Allah, insya Allah, hari kita akan dipenuhi keberkahan dan kemudahan.