Pertanyaan mengenai surah Al Ikhlas termasuk dalam golongan surah apa merupakan hal yang mendasar dalam studi ilmu Al-Qur'an. Surah Al-Ikhlas (Keikhlasan), yang terdiri dari empat ayat pendek, memiliki kedudukan yang sangat istimewa dan unik di antara seluruh surah dalam Al-Qur'an. Secara kategorisasi umum, Surah Al-Ikhlas termasuk dalam golongan **Surah Makkiyah**, yakni surah yang diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Meskipun pendek, kedudukannya sering kali diangkat setara dengan sepertiga Al-Qur'an, sebagaimana ditegaskan dalam banyak hadis sahih. Klasifikasi sebagai surah Makkiyah ditandai dengan fokus utamanya yang sangat mendasar: penegasan tentang Keesaan Allah (Tauhid).
Alasan utama mengapa surah ini memiliki kedudukan yang tinggi adalah karena ia memuat esensi ajaran Islam yang paling murni dan fundamental. Ayat demi ayatnya secara tegas mendefinisikan Allah SWT tanpa perumpamaan atau perbandingan.
Qul Huwallahu Ahad (Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa)
Allahus Samad (Allah tempat bergantung segala sesuatu)
Lam Yalid Walam Yuulad (Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan)
Walam Yakul Lahukufuan Ahad (Dan tidak ada seorang pun yang menyamai Dia)
Pernyataan "Dialah Allah, Yang Maha Esa" adalah penolakan total terhadap segala bentuk politeisme (syirik) yang menjadi misi utama dakwah para nabi. Oleh karena fokusnya yang sentral pada Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma' wa Sifat, surah ini sering disebut sebagai "Silsilah Tauhid" atau "definisi Allah SWT yang sesungguhnya."
Mengapa Al-Ikhlas diklasifikasikan memiliki bobot sepertiga Al-Qur'an? Beberapa ulama menjelaskan hal ini bukan berdasarkan jumlah huruf atau kata, melainkan berdasarkan substansi isinya. Al-Qur'an secara garis besar terbagi menjadi tiga tema utama:
Karena Al-Ikhlas secara eksplisit dan padat mencakup poin pertama—yaitu pembahasan mengenai keesaan dan sifat-sifat Allah—maka ia mewakili sepertiga dari total kandungan pesan Al-Qur'an. Membaca surah ini dengan pemahaman yang benar sama dengan menghayati inti utama dari risalah kenabian.
Surah Al-Ikhlas tidak hanya sekadar golongan surah yang dihafal, tetapi juga surah yang senantiasa dihidupkan dalam ibadah sehari-hari. Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk membaca surah ini dalam berbagai kesempatan, termasuk sebagai pelengkap bacaan pada salat sunah maupun fardu.
Keutamaan lain yang sangat terkenal adalah janji Allah bagi siapa pun yang membacanya secara rutin dengan penuh keikhlasan. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang mencintai Surah Al-Ikhlas akan dicintai Allah SWT. Kecintaan ini berimplikasi pada kedekatan dengan Allah di akhirat kelak.
Secara ringkas, surah Al Ikhlas termasuk dalam golongan surah Makkiyah yang memiliki keistimewaan karena fokus tunggalnya pada penegasan Tauhid. Keikhlasan dalam mengimani satu Tuhan inilah yang menjadikannya salah satu fondasi terpenting dalam Islam, membedakannya dari surah-surah lain yang mungkin membahas kisah atau hukum, namun tetap tunduk pada landasan Tauhid yang ditegaskan oleh Al-Ikhlas.