Kisah Penyelamatan Ka'bah: Memahami Surat Al-Fil

Ka'bah

Ilustrasi Simbolis Pasukan Gajah dan Burung Ababil

Surat Al-Fil adalah surat ke-105 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini tergolong surat Makkiyah, yang diturunkan di Mekkah sebelum Hijrah Nabi Muhammad SAW. Meskipun hanya terdiri dari lima ayat pendek, kandungan isinya sarat dengan mukjizat yang nyata dan pengingat akan kekuasaan mutlak Allah SWT dalam membela rumah-Nya, Ka'bah.

Surat Al-Fil di dalam Al-Qur'an mengisahkan peristiwa besar yang terjadi sekitar 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu upaya penghancuran Ka'bah oleh Raja Abrahah dari Yaman.

Latar Belakang Kisah Agung

Abrahah, seorang raja Kristen yang berkuasa di Yaman, merasa iri dan cemburu melihat dominasi suku Quraisy dan penghormatan besar kaum Arab terhadap Ka'bah di Mekkah. Ia ingin mengalihkan pusat ibadah dan politik ke gereja besar yang baru dibangunnya di Shan'a (Sana'a), Yaman, yang ia juluki Al-Qulais.

Ketika usahanya untuk menarik perhatian orang Arab agar beribadah di gerejanya gagal, Abrahah menjadi murka. Ia bersumpah untuk menghancurkan Ka'bah sebagai simbol penolakan terhadap penyembahan berhala (atau ibadah monoteistik yang diyakini) yang dilakukan di sana. Untuk mewujudkan sumpahnya, Abrahah mengerahkan pasukan besar yang dilengkapi dengan gajah perang yang sangat besar—sesuatu yang belum pernah terlihat di tanah Arab saat itu.

Teks dan Terjemahan Surat Al-Fil

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ

1. Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah membinasakan (tentara) pemilik gajah?

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ

2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ

3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong (Ababil),

تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ

4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang keras,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ

5. sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Kehancuran Pasukan Gajah

Ketika pasukan Abrahah mendekati Mekkah, mereka dihadang oleh penduduk setempat, namun pertahanan manusia jelas tidak sebanding dengan kekuatan pasukan gajah tersebut. Tepat pada saat yang menentukan, ketika pasukan itu sudah hampir mencapai tujuan mereka, Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya.

Allah mengirimkan burung-burung kecil yang dikenal sebagai "Ababil" (yang datang bergelombang, beriring-iringan tanpa henti). Burung-burung ini membawa batu-batu kecil dari tanah liat yang telah dibakar, yang disebut sijjil. Batu-batu ini, meskipun ukurannya kecil, memiliki dampak yang sangat dahsyat.

Batu-batu tersebut menghantam pasukan Abrahah, menyebabkan kehancuran total. Tubuh mereka hancur luluh, seperti jerami atau daun kering yang telah dimakan ulat (ka'ashfin ma'kul). Abrahah sendiri dilaporkan tewas dalam kehancuran pasukannya tersebut, dan sisa-sisa pasukannya melarikan diri dalam keadaan hancur lebur. Peristiwa ini dikenal sebagai 'Amul Fil (Tahun Gajah).

Pelajaran dari Surat Al-Fil

Kisah yang diabadikan dalam surat Al-Fil ini memberikan beberapa pelajaran penting bagi umat Islam. Pertama, ini adalah bukti nyata janji Allah untuk melindungi Ka'bah, pusat kesucian dan kiblat umat Islam. Perlindungan ini adalah mukjizat yang menunjukkan bahwa kekuatan materi (gajah perang) tidak ada artinya di hadapan kehendak Ilahi.

Kedua, surat ini menegaskan bahwa segala tipu daya (kayd) yang dilancarkan untuk merusak kebenaran atau tempat suci akan berakhir sia-sia dan kembali menghancurkan pelakunya sendiri. Peristiwa ini terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang merupakan penanda bahwa era baru dalam sejarah manusia akan segera dimulai, dilindungi oleh pertolongan ilahi.

Setiap kali Muslim membaca atau merenungkan surat Al-Fil di dalam Al-Qur'an, mereka diingatkan akan keagungan dan kekuasaan Allah, serta janji-Nya bahwa Dia adalah pelindung agama-Nya dari segala bentuk kezaliman dan kehancuran.

🏠 Homepage